Jakarta (ANTARA) - Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Polandia untuk Indonesia Maciej Tumulec mengatakan bahwa keamanan dalam berinvestasi bisa menjadi salah satu faktor untuk membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

“Anda perlu memiliki sesuatu yang lain selain konsumsi dalam negeri. Karena negara ini sangat besar, jadi pertumbuhannya diciptakan oleh konsumsi dalam negeri. Namun, untuk memiliki dorongan tambahan, tentu saja, Anda memerlukan investasi,” kata Tumulec dalam Perayaan Hari Kemerdekaan Polandia di Jakarta, Rabu.

 

Tumulec menilai pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memiliki kesadaran besar akan pentingnya mendatangkan investasi, termasuk investasi dari Polandia, yang disebutnya dapat memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi sebesar 1-2 persen.

“Ini sangat penting dalam proses pertumbuhan. Namun, Anda tahu, pemerintah sangat tegas, orang-orang di dalamnya sangat pintar dan saya cukup yakin (pertumbuhan ekonomi) itu akan segera terjadi,” ucapnya.

Lebih lanjut pejabat Polandia itu menyampaikan bahwa  peningkatan investasi di Indonesia dapat terwujud melalui penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Menurutnya, perjanjian tersebut tidak hanya sekedar kesepakatan, namun akan benar-benar melindungi investasi yang membuat negara-negara di Eropa lebih yakin untuk berinvestasi di Indonesia yang diiringi dengan kehadiran insentif dalam berinvestasi. Dirinya pun mencontohkan Vietnam dan Singapura yang telah menandatangani perjanjian serupa dengan Uni Eropa.

“Kita perlu memiliki perjanjian yang benar-benar berkualitas yang berarti perjanjian itu benar-benar akan melindungi investasi. Investasi Eropa, investasi Polandia. Dan saya melihat contoh negara-negara lain di kawasan itu, sebenarnya, yang melakukan hal yang sama,” ucapnya.

Polandia berharap perundingan panjang mengenai IEU-CEPA dapat segera terselesaikan pada tahun depan saat Polandia memegang presidensi Uni Eropa.

Hadir pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menyampaikan hubungan Indonesia dan Polandia telah terjalin sejak lama dan bersahabat sejak tahun 1955 yang ditandai dengan rasa saling menghormati dan kerja sama di berbagai bidang.

Dalam hal perdagangan, kedua negara telah mencapai 1 miliar dolar AS (Rp15 triliun) sejak tahun 2022. Sepanjang Januari hingga September 2024, investasi Polandia di Indonesia mencapai 7,42 juta dolar AS (Rp117 miliar), melampaui total investasi pada 2023.

Selain itu, jumlah wisatawan Polandia yang berkunjung ke Indonesia hingga Agustus 2024 telah mencapai lebih dari 34.000 orang. Menteri Yassierli optimistis jumlah kunjungan hingga akhir tahun ini akan melampaui jumlah wisatawan pada tahun lalu.

“Saya yakin masih ada ruang untuk memperluas kerja sama ekonomi bilateral melalui berbagai sektor potensial yang belum tergarap,” kata Yassierli.
 

 


Pewarta : Kuntum Khaira Riswan
Editor : Faidin
Copyright © ANTARA 2024