Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Singapura melalui pertemuan bilateral Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, menghasilkan lima sektor kerja sama mulai dari bidang pertahanan hingga energi baru terbarukan.
Presiden Prabowo mengatakan bahwa pertemuan bilateral dengan PM Lawrence yang berlangsung selama hampir 2,5 jam itu menghasilkan diskusi yang intensif dan konstruktif terhadap beberapa isu.
"Pertama, mengenai kerja sama pertahanan dan hukum. Singapura dan Indonesia berkomitmen untuk sepenuhnya melaksanakan perjanjian kerja sama pertahanan defence cooperation agreement, termasuk pengaturan wilayah latihan militer," kata Prabowo dalam keterangan pers bersama PM Lawrence di Istana Merdeka, Jakarta.
Kedua, terkait kerja sama ekonomi, Presiden Prabowo menekankan bahwa Singapura telah menjadi mitra perdagangan dan investor terbesar di Indonesia.
Oleh karena itu, Kepala Negara berharap Singapura dapat memfasilitasi akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia melalui harmonisasi regulasi dan standar.
"Kami juga membahas upaya untuk meningkatkan investasi Singapura di Indonesia pada sektor prioritas, termasuk energi baru terbarukan, hilirisasi industri, ketahanan pangan, digital dan semikonduktor, kesehatan serta IKN," kata Presiden.
Ketiga, terkait teknologi rendah karbon, kedua pemimpin negara membahas proyek kerja sama yang sedang berjalan, termasuk interkoneksi listrik lintas batas, pengembangan bersama untuk hidrogen hijau di Sumatera, dan pembangkit listrik tenaga surya.
Pemerintah Indonesia dan Singapura juga sepakat untuk menindaklanjuti kerja sama mengenai penangkapan dan penyimpanan karbon.
Keempat, mengenai ketahanan pangan, Prabowo dan PM Lawrence membahas potensi kerja sama terkait transfer teknologi dan pertukaran keahlian di bidang ketahanan pangan, khususnya dalam pertanian perkotaan dan pengembangan kawasan lumbung pangan atau food estate.
"Kami sepakat untuk mempercepat penyelesaian MoU tentang kerja sama keamanan pangan dan teknologi pertanian," kata Presiden.
Kelima, mengenai pengembangan sumber daya manusia, Indonesia dan Singapura sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, digitalisasi, dan pertukaran profesional.
Presiden Prabowo mengatakan bahwa pertemuan bilateral dengan PM Lawrence yang berlangsung selama hampir 2,5 jam itu menghasilkan diskusi yang intensif dan konstruktif terhadap beberapa isu.
"Pertama, mengenai kerja sama pertahanan dan hukum. Singapura dan Indonesia berkomitmen untuk sepenuhnya melaksanakan perjanjian kerja sama pertahanan defence cooperation agreement, termasuk pengaturan wilayah latihan militer," kata Prabowo dalam keterangan pers bersama PM Lawrence di Istana Merdeka, Jakarta.
Kedua, terkait kerja sama ekonomi, Presiden Prabowo menekankan bahwa Singapura telah menjadi mitra perdagangan dan investor terbesar di Indonesia.
Oleh karena itu, Kepala Negara berharap Singapura dapat memfasilitasi akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia melalui harmonisasi regulasi dan standar.
"Kami juga membahas upaya untuk meningkatkan investasi Singapura di Indonesia pada sektor prioritas, termasuk energi baru terbarukan, hilirisasi industri, ketahanan pangan, digital dan semikonduktor, kesehatan serta IKN," kata Presiden.
Ketiga, terkait teknologi rendah karbon, kedua pemimpin negara membahas proyek kerja sama yang sedang berjalan, termasuk interkoneksi listrik lintas batas, pengembangan bersama untuk hidrogen hijau di Sumatera, dan pembangkit listrik tenaga surya.
Pemerintah Indonesia dan Singapura juga sepakat untuk menindaklanjuti kerja sama mengenai penangkapan dan penyimpanan karbon.
Keempat, mengenai ketahanan pangan, Prabowo dan PM Lawrence membahas potensi kerja sama terkait transfer teknologi dan pertukaran keahlian di bidang ketahanan pangan, khususnya dalam pertanian perkotaan dan pengembangan kawasan lumbung pangan atau food estate.
"Kami sepakat untuk mempercepat penyelesaian MoU tentang kerja sama keamanan pangan dan teknologi pertanian," kata Presiden.
Kelima, mengenai pengembangan sumber daya manusia, Indonesia dan Singapura sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, digitalisasi, dan pertukaran profesional.