Kendari (ANTARA) - Tim SAR Gabungan berhasil menemukan seorang nelayan yang dikabarkan hilang di perairan Karang Tomia, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam keadaan tewas.
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat dihubungi di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa nelayan Bernama Jainudin (41) ditemukan sekitar 37 mil laut dari perkiraan lokasi terakhirnya, pada pukul 09.14 WITA.
"Ditemukan arah berat laut dari lokasi terakhirnya," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa usai ditemukan, korban langsung dievakuasi ke Dusun Wapomaru, Desa Manuru, untuk diserahkan kepada pihak keluarganya.
"Dievakuasi kepada pihak keluarga," ujarnya.
Aminuddin menjelaskan bahwa dengan ditemukannya korban tersebut dalam keadaan meninggal dunia, Operasi SAR terhadap satu orang nelayan yang belum Kembali dari memancing di sekitar perairan Karang Tomia dinyatakan selesai dan ditutup.
"Seluruh unsur yang terlibat di kembalikan ke kesatuannya masing-masing," jelas Aminuddin.
Ia menyampaikan bahwa dalam operasi pencarian itu dilakukan dengan cuaca cerah dan kecepatan angin sekitar 2-23 kilometer per jam dari Tenggara.
"Adapun tinggi gelombang sekitar 0,5 sampai dengan 1,125 meter," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, hilangnya korban bermula saat dia berangkat untuk melaut di sekitar Perairan Karang Tomia, pada Kamis (31/11) sekitar pukul 08.00 WITA. Namun, pada pukul 21.00 WITA korban bertemu dengan rekannya di Desa Manuru dan sempat berkomunikasi bahwa dia akan Kembali ke desa pada Sabtu (2/11).
"Namun hingga saat ini korban belum juga kembali, telah dilakukan pencarian terhadap korban dengan hasil nihil," ucap Aminuddin.
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat dihubungi di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa nelayan Bernama Jainudin (41) ditemukan sekitar 37 mil laut dari perkiraan lokasi terakhirnya, pada pukul 09.14 WITA.
"Ditemukan arah berat laut dari lokasi terakhirnya," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa usai ditemukan, korban langsung dievakuasi ke Dusun Wapomaru, Desa Manuru, untuk diserahkan kepada pihak keluarganya.
"Dievakuasi kepada pihak keluarga," ujarnya.
Aminuddin menjelaskan bahwa dengan ditemukannya korban tersebut dalam keadaan meninggal dunia, Operasi SAR terhadap satu orang nelayan yang belum Kembali dari memancing di sekitar perairan Karang Tomia dinyatakan selesai dan ditutup.
"Seluruh unsur yang terlibat di kembalikan ke kesatuannya masing-masing," jelas Aminuddin.
Ia menyampaikan bahwa dalam operasi pencarian itu dilakukan dengan cuaca cerah dan kecepatan angin sekitar 2-23 kilometer per jam dari Tenggara.
"Adapun tinggi gelombang sekitar 0,5 sampai dengan 1,125 meter," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, hilangnya korban bermula saat dia berangkat untuk melaut di sekitar Perairan Karang Tomia, pada Kamis (31/11) sekitar pukul 08.00 WITA. Namun, pada pukul 21.00 WITA korban bertemu dengan rekannya di Desa Manuru dan sempat berkomunikasi bahwa dia akan Kembali ke desa pada Sabtu (2/11).
"Namun hingga saat ini korban belum juga kembali, telah dilakukan pencarian terhadap korban dengan hasil nihil," ucap Aminuddin.