Kendari (ANTARA) - Masa remaja, sebuah titik awal bagi manusia melakukan langkah pencarian jati diri. Fase awal ingin menunjukkan karakter dan kepribadian. Masa awal ingin mengenal dan dikenal di depan publik.
Masa remaja merupakan fase sangat krusial dalam pembentukan kesehatan fisik dan mental bagi generasi bangsa. Pada level ini, remaja memiliki dorongan hasrat yang kuat untuk mencoba dan memulai banyak hal, baik yang bersifat positif maupun negatif. Tantangan terbesarnya adalah pada masa remaja tak sedikit yang mengarah pada level coba-coba untuk hal-hal negatif: merokok, penyalahgunaan obat, alkohol, pergaulan bebas, kecanduan game dan internet, penindasan (bullying), perusakan (vandalism), malas olahraga, pola makan tidak teratur dan resiko-resiko lainnya.
Oleh karena itu, promosi kesehatan bagi remaja hendaknya menjadi prioritas dalam program kesehatan. Investasi kesehatan pada masa remaja, penting untuk masa depan.
Promosi kesehatan remaja dilakukan pada berbagai level yakni pada level individu, organisasi, masyarakat dan pemerintah dengan melibatkan para ahli dari berbagai disiplin ilmu.
Promotor kesehatan perlu menguatkan upaya untuk melibatkan remaja dalam programnya baik secara tatap muka maupun media sosial untuk memastikan perbaikan status kesehatan masyarakat di masa mendatang.
Sesungguhnya, *Alquran dan Sunnah Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam (SAW) telah mengajarkan kita investasi kesehatan pada masa remaja. Sederhananya: pemberlakuan dosa bagi umat manusia saat berada pada masa akil balig*. Ini masa remaja. Peralihan dari masa anak-anak memasuki fase pubertas pertama. Aturan-aturan berkenaan dengan pembatasan terhadap haq dan batil, kewajiban-kewajiban sebagai manusia mulai berlaku di usia akil balig.
Agama telah mengajarkan kita bagaimana promosi kesehatan yang baik pada usia remaja. Segala tindakan positif menjadi amaliah bernilai ibadah yang diberi reward pahala. Sebaliknya, perilaku-perilaku negatif akan diberi ganjaran dosa.
Mari kita bersama menanamkan investasi kesehatan bagi remaja mulai dari lingkungan keluarga dan lingkungan sosial. Tak hanya pakar di berbagai bidang, namun seluruh elemen masyarakat harus hadir dan berkontribusi di dalam menanamkan investasi kesehatan ini.
Jangan lupa, tetap rutin berolahraga. Sehat itu sederhana, hu ha.
*) Komjen Pol (P) Dr (HC) Andap Budhi Revianto, SIK, MH, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara
Masa remaja merupakan fase sangat krusial dalam pembentukan kesehatan fisik dan mental bagi generasi bangsa. Pada level ini, remaja memiliki dorongan hasrat yang kuat untuk mencoba dan memulai banyak hal, baik yang bersifat positif maupun negatif. Tantangan terbesarnya adalah pada masa remaja tak sedikit yang mengarah pada level coba-coba untuk hal-hal negatif: merokok, penyalahgunaan obat, alkohol, pergaulan bebas, kecanduan game dan internet, penindasan (bullying), perusakan (vandalism), malas olahraga, pola makan tidak teratur dan resiko-resiko lainnya.
Oleh karena itu, promosi kesehatan bagi remaja hendaknya menjadi prioritas dalam program kesehatan. Investasi kesehatan pada masa remaja, penting untuk masa depan.
Promosi kesehatan remaja dilakukan pada berbagai level yakni pada level individu, organisasi, masyarakat dan pemerintah dengan melibatkan para ahli dari berbagai disiplin ilmu.
Promotor kesehatan perlu menguatkan upaya untuk melibatkan remaja dalam programnya baik secara tatap muka maupun media sosial untuk memastikan perbaikan status kesehatan masyarakat di masa mendatang.
Sesungguhnya, *Alquran dan Sunnah Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam (SAW) telah mengajarkan kita investasi kesehatan pada masa remaja. Sederhananya: pemberlakuan dosa bagi umat manusia saat berada pada masa akil balig*. Ini masa remaja. Peralihan dari masa anak-anak memasuki fase pubertas pertama. Aturan-aturan berkenaan dengan pembatasan terhadap haq dan batil, kewajiban-kewajiban sebagai manusia mulai berlaku di usia akil balig.
Agama telah mengajarkan kita bagaimana promosi kesehatan yang baik pada usia remaja. Segala tindakan positif menjadi amaliah bernilai ibadah yang diberi reward pahala. Sebaliknya, perilaku-perilaku negatif akan diberi ganjaran dosa.
Mari kita bersama menanamkan investasi kesehatan bagi remaja mulai dari lingkungan keluarga dan lingkungan sosial. Tak hanya pakar di berbagai bidang, namun seluruh elemen masyarakat harus hadir dan berkontribusi di dalam menanamkan investasi kesehatan ini.
Jangan lupa, tetap rutin berolahraga. Sehat itu sederhana, hu ha.
*) Komjen Pol (P) Dr (HC) Andap Budhi Revianto, SIK, MH, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara