Jakarta (ANTARA) - Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI bersama J.Clair dari Jepang saling berbagai pengalaman dalam digitalisasi pelayanan publik terutama mendukung kesehatan ibu dan anak serta mengatasi permasalahan stunting.
"Digitalisasi dalam penanganan stunting yang berfokus kepada layanan ibu dan anak, mampu meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam memperoleh data," kata Plt. Kepala LAN RI Muhammad Taufiq di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, digitalisasi adalah salah satu hal yang menjadi prioritas pemerintah saat ini untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh birokrasi, termasuk di dalamnya membangun kualitas SDM unggul.
Taufiq mengatakan bahwa teknologi hanya merupakan alat untuk mencapai keberhasilan, namun hal yang tidak kalah penting adalah para pimpinan-pimpinan birokrasi yang memiliki mindset kolaboratif.
Selain itu lanjut Taufiq, mereka juga harus memiliki kemampuan berpikir holistik serta costumer centris, dan apabila kedua hal tersebut dapat digabungkan dengan baik maka transformasi digital di dalam birokrasi akan segera terwujud.
"Dengan digitalisasi akan peningkatan akses dan penyebaran informasi terkait kesehatan ibu dan anak dapat dilakukan secara lebih luas dan cepat," tuturnya.
Taufiq menambahkan bahwa saat ini LAN bekerja sama dengan J.Clair mengadakan seminar yang bertujuan untuk pertukaran pengalaman dalam hal penanganan stunting dengan memanfaatkan digitalisasi.
"Seminar ini merupakan sarana untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik antara Indonesia dan Jepang dalam memperkuat digitalisasi layanan publik, terutama dalam mendukung kesehatan ibu dan anak serta mengatasi permasalahan stunting," tuturnya.
Sementara itu, Minister Embassy of Japan in Indonesia Hoshin Daisuke mengatakan bahwa Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan yaitu negara maritim yang dikelilingi oleh laut dan kaya akan sumber daya alam.
Untuk itu, pihaknya terus mendorong adanya pertukaran pengetahuan dan pengalaman di berbagai bidang seperti industri ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan dan budaya.
"Seminar ini diharapkan dapat berkontribusi pada penyelesaian isu masalah yang dihadapi oleh masing-masing pemerintah daerah dan akan menjadi kesempatan yang mengarah pada pertukaran informasi yang berkelanjutan di masa depan untuk membangun fondasi administrasi yang kuat baik di Jepang maupun di Indonesia," katanya.
"Digitalisasi dalam penanganan stunting yang berfokus kepada layanan ibu dan anak, mampu meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam memperoleh data," kata Plt. Kepala LAN RI Muhammad Taufiq di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, digitalisasi adalah salah satu hal yang menjadi prioritas pemerintah saat ini untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh birokrasi, termasuk di dalamnya membangun kualitas SDM unggul.
Taufiq mengatakan bahwa teknologi hanya merupakan alat untuk mencapai keberhasilan, namun hal yang tidak kalah penting adalah para pimpinan-pimpinan birokrasi yang memiliki mindset kolaboratif.
Selain itu lanjut Taufiq, mereka juga harus memiliki kemampuan berpikir holistik serta costumer centris, dan apabila kedua hal tersebut dapat digabungkan dengan baik maka transformasi digital di dalam birokrasi akan segera terwujud.
"Dengan digitalisasi akan peningkatan akses dan penyebaran informasi terkait kesehatan ibu dan anak dapat dilakukan secara lebih luas dan cepat," tuturnya.
Taufiq menambahkan bahwa saat ini LAN bekerja sama dengan J.Clair mengadakan seminar yang bertujuan untuk pertukaran pengalaman dalam hal penanganan stunting dengan memanfaatkan digitalisasi.
"Seminar ini merupakan sarana untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik antara Indonesia dan Jepang dalam memperkuat digitalisasi layanan publik, terutama dalam mendukung kesehatan ibu dan anak serta mengatasi permasalahan stunting," tuturnya.
Sementara itu, Minister Embassy of Japan in Indonesia Hoshin Daisuke mengatakan bahwa Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan yaitu negara maritim yang dikelilingi oleh laut dan kaya akan sumber daya alam.
Untuk itu, pihaknya terus mendorong adanya pertukaran pengetahuan dan pengalaman di berbagai bidang seperti industri ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan dan budaya.
"Seminar ini diharapkan dapat berkontribusi pada penyelesaian isu masalah yang dihadapi oleh masing-masing pemerintah daerah dan akan menjadi kesempatan yang mengarah pada pertukaran informasi yang berkelanjutan di masa depan untuk membangun fondasi administrasi yang kuat baik di Jepang maupun di Indonesia," katanya.