Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) bersinergi untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan kolaborasi ini akan melibatkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia, untuk menghadirkan inovasi serta teknologi yang mampu mewujudkan swasembada pangan dalam waktu empat tahun.

"Hari ini ada lima perguruan tinggi, kita kontrak benih unggul, bibit unggul, dengan teman-teman dari perguruan tinggi. Karena kita butuh inovasi baru, contohnya ada benih dari IPB benih padi, IPB 3S, itu produktivitasnya bisa 13 ton," ujar Amran di Kantor Kementan Jakarta, Selasa.

Untuk kerja sama awal, lanjut Amran, Kementan melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama lima universitas negeri yakni Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Syiah Kuala.

Amran menyampaikan kerja sama ini tidak hanya sebatas pengembangan bibit tetapi juga meliputi berbagai sektor di pertanian dan peternakan.



"Yang terpenting sekarang adalah ada sumber daya alam, ada teknologi, kemudian ada milenial 52 persen, mahasiswa alumni-alumni, ini kita optimalkan sehingga menghasilkan produk terbaik," kata Amran.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan Kemendiktisaintek mendukung upaya Kementan dalam mewujudkan swasembada pangan.

Satryo mengatakan pihaknya akan membantu pemerintah dengan menyediakan peneliti yang ahli di bidang pertanian untuk mengembangkan inovasi terbaru.

"Kami di Diktisaintek memberikan keleluasaan dosen dan mahasiswa untuk melakukan program-program yang mendukung swasembada pangan, tapi dalam hal yang sama juga dia mampu meningkatkan pengetahuan dan keahliannya," ujar Satryo.

Satryo optimistis kolaborasi ini dapat mempercepat swasembada pangan yang diharapkan Presiden Prabowo.

 

Pewarta : Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor : Faidin
Copyright © ANTARA 2024