Kendari (ANTARA) - 8Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur, Andap Budhi Revianto, kembali menerima penghargaan nasional atas komitmennya dalam pengelolaan Susut dan Sisa Pangan (SSP)
Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam acara Apresiasi terhadap Pemerintah Daerah dalam Komitmen Pengelolaan Susut dan Sisa Pangan (SSP) atau "Food Loss and Waste" (FLW) di Jakarta, Selasa.
Pj.Gubernur Sultra saat dihubungi mengatakan SSP atau FLW menjadi isu dan perhatian global, termasuk di Indonesia. Masalah ini menjadi atensi nasional untuk ditangani mengingat dampaknya tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, tapi juga mempengaruhi gizi dan lingkungan.
Pemprov Sultra menjadi salah satu dari 12 provinsi yang menerima penghargaan ini, Pj. Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, dianggap memiliki komitmen kuat terhadap isu SSP melalui berbagai langkah strategis dan inisiasi yang dilakukan.
Salah satu langkah penting adalah penguatan regulasi melalui penerbitan Surat Edaran (SE) Gubernur Sultra Nomor 100.3.4.1/11 Tahun 2024 tentang Gerakan Hemat Pangan Sultra. SE ini menyerukan seluruh masyarakat untuk bijak dalam mengelola dan mengonsumsi pangan, serta mendorong partisipasi aktif dalam upaya penghematan pangan.
Selain itu, Pj. Gubernur Sultra juga dinilai upayanya mengubah perilaku masyarakat melalui kampanye mencintai makanan dengan pemasangan baliho-baliho di tempat strategis di Sultra.
Kampanye ini juga diperkuat dengan pembuatan video himbauan yang disebarkan melalui media sosial dan platform digital. Video tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang upaya bersama dalam mengurangi pemborosan pangan.
Langkah-langkah lainnya termasuk pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penyelamatan Pangan, yang memiliki peran penting dalam mengelola sampah pangan rumah tangga.
Dalam kesempatannya, Pj. Gubernur menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya penyelamatan pangan.
“Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci penting dalam menanggulanginya, mulai dari petani, pelaku usaha, distributor, ritel, hotel, restoran, katering, hingga konsumen akhir, harus berperan aktif dalam upaya mencegah SSP. Ini bukan hanya tentang hari ini, tetapi masa depan kita semua,” ujar Andap.
Penghargaan ini menjadi dorongan bagi kita semua, Pemerintah Daerah di Sultra untuk terus melanjutkan program penyelamatan pangan yang lebih inovatif dan berdampak luas, dengan memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
"Kami akan terus berupaya agar setiap program yang dijalankan benar-benar berdampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam menjamin ketersediaan pangan yang berkelanjutan," imbuh Andap.
Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam acara Apresiasi terhadap Pemerintah Daerah dalam Komitmen Pengelolaan Susut dan Sisa Pangan (SSP) atau "Food Loss and Waste" (FLW) di Jakarta, Selasa.
Pj.Gubernur Sultra saat dihubungi mengatakan SSP atau FLW menjadi isu dan perhatian global, termasuk di Indonesia. Masalah ini menjadi atensi nasional untuk ditangani mengingat dampaknya tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, tapi juga mempengaruhi gizi dan lingkungan.
Pemprov Sultra menjadi salah satu dari 12 provinsi yang menerima penghargaan ini, Pj. Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, dianggap memiliki komitmen kuat terhadap isu SSP melalui berbagai langkah strategis dan inisiasi yang dilakukan.
Salah satu langkah penting adalah penguatan regulasi melalui penerbitan Surat Edaran (SE) Gubernur Sultra Nomor 100.3.4.1/11 Tahun 2024 tentang Gerakan Hemat Pangan Sultra. SE ini menyerukan seluruh masyarakat untuk bijak dalam mengelola dan mengonsumsi pangan, serta mendorong partisipasi aktif dalam upaya penghematan pangan.
Selain itu, Pj. Gubernur Sultra juga dinilai upayanya mengubah perilaku masyarakat melalui kampanye mencintai makanan dengan pemasangan baliho-baliho di tempat strategis di Sultra.
Kampanye ini juga diperkuat dengan pembuatan video himbauan yang disebarkan melalui media sosial dan platform digital. Video tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang upaya bersama dalam mengurangi pemborosan pangan.
Langkah-langkah lainnya termasuk pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penyelamatan Pangan, yang memiliki peran penting dalam mengelola sampah pangan rumah tangga.
Dalam kesempatannya, Pj. Gubernur menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya penyelamatan pangan.
“Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci penting dalam menanggulanginya, mulai dari petani, pelaku usaha, distributor, ritel, hotel, restoran, katering, hingga konsumen akhir, harus berperan aktif dalam upaya mencegah SSP. Ini bukan hanya tentang hari ini, tetapi masa depan kita semua,” ujar Andap.
Penghargaan ini menjadi dorongan bagi kita semua, Pemerintah Daerah di Sultra untuk terus melanjutkan program penyelamatan pangan yang lebih inovatif dan berdampak luas, dengan memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
"Kami akan terus berupaya agar setiap program yang dijalankan benar-benar berdampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam menjamin ketersediaan pangan yang berkelanjutan," imbuh Andap.