Jakarta (ANTARA) -  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendapat perintah dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menjaga kondisi perekonomian agar tetap stabil.

Amanah itu diterima Airlangga kala bertemu Prabowo di rumahnya di kawasan Kartanegara IV, Jakarta Selatan, Senin.

"Pembicaraan dengan beliau meminta untuk terus menjaga situasi perekonomian yang juga sekarang menghadapi tantangan yang luar biasa dan geo politik dan tentu juga masalah pangan dan masalah energi menjadi krusial di situasi seperti ini," kata Airlangga kepada awak media.

Namun demikian, Airlangga enggan membenarkan bahwa perbincangan tersebut merupakan pertanda bahwa dirinya akan kembali mengemban tanggung jawab sebagai menteri di bidang perekonomian.

Dia menilai hal tersebut hanya pantas diumumkan secara langsung oleh Prabowo selaku presiden terpilih.

"Tapi penugasannya tentu sesuai dengan bidang yang selama ini saya geluti," kata Airlangga.

Untuk diketahui, hari ini Prabowo memanggil 49 tokoh yang menjadi calon menteri ke rumahnya. Ke-49 tokoh tersebut terdiri dari politisi, ahli, akademisi hingga pejabat menteri dan Polri yang masih aktif di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Setelah dipanggil, para calon menteri tersebut nantinya akan mengikuti pembekalan yang akan diberikan Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10).

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan walaupun para tokoh yang datang ke rumah Prabowo hari ini akan diundang ke Hambalang, Dasco menilai tidak menutup kemungkinan para tokoh tersebut bisa batal masuk ke dalam kabinet.

Hal tersebut dikarenakan para tokoh yang dipanggil juga memiliki hak untuk mempertimbangkan tawaran Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Karenanya, Dasco memastikan ragam manuver masih mungkin terjadi sebelum hari pelantikan datang.

"Kalau calon menterinya kemudian nanti sesudah berkonsultasi dengan keluarga misalnya ada perubahan, ya tentunya kan ada perubahan," kata Dasco.

 
Close

Pewarta : Walda Marison/Genta Tenri Mawangi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024