Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berhasil menyelamatkan aset negara senilai Rp731.528.021.963 (Rp731,53 miliar) melalui penertiban 475.955,93 m2 lahan dan bangunan perusahaan hingga September 2024.

"Dari Januari hingga September 2024 KAI berhasil menertibkan aset seluas 475.955,93 m2 dengan nilai Rp731,53 miliar,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta, Senin.
 

Anne juga menyebutkan bahwa pada tahun 2022 KAI berhasil menertibkan 933.058,21 m2 lahan dan bangunan perusahaan dengan nilai aset Rp1.696.107.018.408 (Rp1,70 triliun).

Kemudian pada tahun 2023, KAI kembali berhasil menertibkan lahan dan bangunan seluas 729.680,32 m2 senilai Rp2.086.050.525.471 (Rp2,09 triliun).

Anne menyampaikan bahwa PT KAI berkomitmen menjaga seluruh aset berupa tanah dan bangunan yang diamanahkan pemerintah. Upaya itu merupakan bagian dari tanggung jawab KAI dalam mengelola dan mengoptimalkan aset negara.
 

“Selain bergerak di jasa angkutan kereta api, KAI juga terus mengoptimalkan aset berupa tanah dan bangunan yang dimilikinya melalui berbagai bentuk kerja sama komersial," ujarnya.

Ia menuturkan kinerja penertiban aset KAI merupakan hasil kolaborasi yang solid antara KAI dan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kejaksaan, TNI, Kepolisian, serta pihak terkait lainnya.

"Kerja sama tersebut sangat penting dalam memastikan proses penertiban berjalan lancar dan efektif," tuturnya.

Dengan langkah-langkah yang diambil tersebut, lanjut Anne, KAI berharap dapat terus meningkatkan pengelolaan aset dan memberikan kontribusi positif bagi negara serta masyarakat.

Dia mengungkapkan selama empat tahun sejak pandemi COVID-19 dimulai serta tambahan amanah proyek penugasan lain berupa memimpin penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta - Bandung, aset KAI tumbuh sangat signifikan hingga 53 persen, yakni menjadi Rp81,37 triliun pada akhir tahun 2023.

"Secara rata-rata, total aset KAI tumbuh 15,23 persen per tahun sejak tahun 2020, dan ke depannya pertumbuhan ini akan terus terjaga seiring dengan kenaikan operasional KAI di masa mendatang,” jelas Anne.

Ia menjelaskan pertumbuhan aset KAI didorong oleh keinginan perusahaan untuk terus melakukan investasi khususnya peningkatan kualitas aset tetap berupa peremajaan armada sarana lokomotif, kereta, gerbong hingga fasilitas prasarana stasiun di seluruh wilayah operasi.

Di samping itu perusahaan juga senantiasa konsisten dalam berinvestasi dan menyelesaikan proyek penugasan strategis pemerintah khususnya LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta – Bandung.

Ia menyebutkan, berdasarkan Laporan Tahunan KAI Tahun 2023, aset KAI secara historis pada tahun 2020 tercatat Rp53,2 triliun, kemudian tumbuh menjadi Rp62,8 triliun pada 2021.

"Jumlah aset tersebut naik kembali menjadi Rp71,6 triliun tahun 2022, dan pada akhir tahun 2023 aset KAI telah mencapai Rp81,3 triliun,” sebut Anne.

Peningkatan aset tersebut juga serta merta meningkatkan kinerja perusahaan, menutup tahun 2023, KAI berhasil mencatatkan peningkatan pencapaian kinerja dengan mencetak laba bersih sebesar Rp1,87 triliun atau lebih tinggi 11 persen dari periode sebelumnya di 2022 sebesar Rp1,68 triliun.

"Pencapaian positif ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan KAI yang secara konsisten terus melakukan optimalisasi aset dan operational excellence untuk mendorong kinerja positif perusahaan secara berkelanjutan," kata Anne.
 


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Faidin
Copyright © ANTARA 2024