Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan program hilirisasi sumber daya alam rumput laut sebagai potensi kekuatan ekonomi Indonesia di masa depan.
"Yang paling besar kekuatan kita ke depan adalah di rumput laut atau sea weed, karena kita punya pantai pesisir sepanjang 80 ribu kilometer dan yang hidup di situ adalah rakyat kita," kata Jokowi saat berpidato dalam acara pembukaan BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa.
Jokowi menyampaikan konsep hilirisasi rumput laut akan mengandalkan masyarakat di pesisir pantai, salah satunya yang berprofesi sebagai nelayan untuk mengoptimalkan potensi tersebut.
Menurut Jokowi, rumput laut tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik, kosmetik, dan makanan, tetapi juga berpotensi menjadi sumber bioavtur.
"Ini akan memberi dampak ke rakyat yang sangat besar dan menaikkan nilai tambah kita," ujarnya.
Presiden juga menekankan pentingnya Indonesia untuk mengambil langkah mandiri dan tidak sekadar mengikuti tren global.
Ia percaya bahwa dengan fokus pada kekuatan dan kompetensi yang dimiliki, Indonesia dapat menjadi negara adikuasa ekonomi di Asia.
"Yang paling besar kekuatan kita ke depan adalah di rumput laut atau sea weed, karena kita punya pantai pesisir sepanjang 80 ribu kilometer dan yang hidup di situ adalah rakyat kita," kata Jokowi saat berpidato dalam acara pembukaan BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa.
Jokowi menyampaikan konsep hilirisasi rumput laut akan mengandalkan masyarakat di pesisir pantai, salah satunya yang berprofesi sebagai nelayan untuk mengoptimalkan potensi tersebut.
Menurut Jokowi, rumput laut tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik, kosmetik, dan makanan, tetapi juga berpotensi menjadi sumber bioavtur.
"Ini akan memberi dampak ke rakyat yang sangat besar dan menaikkan nilai tambah kita," ujarnya.
Presiden juga menekankan pentingnya Indonesia untuk mengambil langkah mandiri dan tidak sekadar mengikuti tren global.
Ia percaya bahwa dengan fokus pada kekuatan dan kompetensi yang dimiliki, Indonesia dapat menjadi negara adikuasa ekonomi di Asia.