Jakarta (ANTARA) -
Selain itu, sentimen dari pemangkasan suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Fed Funds Rate (FFR), sebesar 50 basis poin (bps) pekan lalu masih terus menekan dolar AS.
Investor juga mengantisipasi pidato dovish dari beberapa pejabat The Fed yang di antaranya Ketua The Fed Jerome Powell besok, terutama terkait arah kebijakan suku bunga AS.
Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah berada di rentang Rp15.075 per dolar AS sampai dengan Rp15.200 per dolar AS.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu dibuka menguat setelah rilis data Indeks Manufaktur Richmond Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan.
Pada awal perdagangan Rabu pagi, rupiah meningkat 80 poin atau 0,53 persen menjadi Rp15.107 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.187 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah setelah data manufaktur Richmond Fed yang lebih lemah dari perkiraan," kata analis mata uang Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Richmond Fed atau Federal Reserve Bank of Richmond pada 24 September 2024 melaporkan Indeks Manufaktur Richmond AS sebesar -21. Menurut Lukman, angka tersebut lebih lemah dari perkiraan sebesar -17.Selain itu, sentimen dari pemangkasan suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Fed Funds Rate (FFR), sebesar 50 basis poin (bps) pekan lalu masih terus menekan dolar AS.
Investor juga mengantisipasi pidato dovish dari beberapa pejabat The Fed yang di antaranya Ketua The Fed Jerome Powell besok, terutama terkait arah kebijakan suku bunga AS.
Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah berada di rentang Rp15.075 per dolar AS sampai dengan Rp15.200 per dolar AS.