Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan sudah tersalurkan 49.907 ton pupuk bersubsidi di wilayah Bumi Anoa itu kepada petani penerima di 17 kabupaten/kota se-Sultra hingga 20 September 2024.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya, di Kendari, Rabu, mengungkapkan realisasi pupuk subsidi di 17 kabupaten/kota se-Sultra berjalan dengan baik meskipun tidak bisa dipungkiri tetap masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi.
"Hingga 20 September 2024 realisasi pupuk subsidi di Sultra telah disalurkan sebanyak 49.907 ton pupuk dari alokasi yang disediakan total sebanyak 84.625 ton,” kata Rusdin.
Ia menguraikan dari total 49.907 ton pupuk subsidi yang disediakan tersebut terbagi atas tiga jenis pupuk yakni pupuk jenis Urea, pupuk jenis NPK Phonska dan pupuk jenis NPK Formula Khusus.
“Dalam penyalurannya kami memastikan semuanya dilakukan tepat sasaran kepada yang betul-betul pantas menerima dan membutuhkan,” katanya.
Meskipun demikian, ia tidak menampik masih terdapat beberapa tantangan yang membuat penyaluran sedikit terhambat di antaranya volume pupuk subsidi belum mencukupi kebutuhan, kesulitan akses oleh petani akibat sulitnya jaringan internet, masalah pendaftaran di eRDKK.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra LM Rusdin Jaya saat menyaksikan tanaman jagung di salah satu perkebunan petani di Kabupaten Muna. (Antara/Azis Senong)
“Terkhusus untuk eRDKK kami mencatat masih banyak petani di Sultra yang tidak dapat terinput di tahun 2024 sebab data NIK petan tidak valid di Dukcapil sehingga mesti dilakukan validasi terlebih dahulu,” katanya.
Meskipun begitu, ia menambahkan penyaluran tetap dilakukan semaksimal mungkin untuk memastikan semua berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya, di Kendari, Rabu, mengungkapkan realisasi pupuk subsidi di 17 kabupaten/kota se-Sultra berjalan dengan baik meskipun tidak bisa dipungkiri tetap masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi.
"Hingga 20 September 2024 realisasi pupuk subsidi di Sultra telah disalurkan sebanyak 49.907 ton pupuk dari alokasi yang disediakan total sebanyak 84.625 ton,” kata Rusdin.
Ia menguraikan dari total 49.907 ton pupuk subsidi yang disediakan tersebut terbagi atas tiga jenis pupuk yakni pupuk jenis Urea, pupuk jenis NPK Phonska dan pupuk jenis NPK Formula Khusus.
“Dalam penyalurannya kami memastikan semuanya dilakukan tepat sasaran kepada yang betul-betul pantas menerima dan membutuhkan,” katanya.
Meskipun demikian, ia tidak menampik masih terdapat beberapa tantangan yang membuat penyaluran sedikit terhambat di antaranya volume pupuk subsidi belum mencukupi kebutuhan, kesulitan akses oleh petani akibat sulitnya jaringan internet, masalah pendaftaran di eRDKK.
“Terkhusus untuk eRDKK kami mencatat masih banyak petani di Sultra yang tidak dapat terinput di tahun 2024 sebab data NIK petan tidak valid di Dukcapil sehingga mesti dilakukan validasi terlebih dahulu,” katanya.
Meskipun begitu, ia menambahkan penyaluran tetap dilakukan semaksimal mungkin untuk memastikan semua berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.