Washington (ANTARA) -
Senator Amerika Serikat John Kennedy pada Selasa mengkritik seorang aktivis komunitas Arab Amerika terkemuka dalam sidang mengenai kejahatan kebencian di Amerika Serikat sejak pecahnya perang Israel di Gaza.
"Anda mendukung Hamas, bukan?" tanya Kennedy, seorang Republikan dari Louisiana kepada Maya Berry, direktur eksekutif Institut Arab Amerika.
"Saya menyatakan terima kasih atas pertanyaan itu karena menunjukkan tujuan dari sidang kita hari ini," jawab Berry.
"Hamas adalah organisasi teroris asing yang tidak saya dukung, tetapi pertanyaan yang Anda ajukan kepada direktur eksekutif Institut Arab Amerika itu benar-benar mengarahkan perhatian pada isu kebencian di negara kita," lanjutnya.
Senator itu kemudian bertanya: "Anda juga mendukung Hizbullah, bukan?"
"Sekali lagi, saya merasa pertanyaan ini sangat mengecewakan," kata Berry. "Saya tidak mendukung kekerasan, baik itu Hizbullah, Hamas, atau entitas lain yang menyerukannya."
Kennedy terus mencecar Berry, kali ini bertanya apakah dia mendukung atau menentang Iran dan kebencian mereka terhadap Yahudi.
"Sebagai seorang wanita Muslim, Pak, saya memberi tahu Anda bahwa saya tidak mendukung Iran," jawabnya.
Kennedy juga mengangkat penolakan Berry terhadap pemotongan dana AS untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), dengan mengeklaim bahwa Berry mendukung badan tersebut dan Hamas, merujuk pada tuduhan bahwa anggota staf UNRWA terlibat dalam invasi Hamas pada 7 Oktober ke Israel selatan.
"Saya pikir sangat mengecewakan bahwa Anda memandang seorang saksi Arab Amerika di hadapan Anda dan mengatakan Saya mendukung Hamas," kata Berry.
"Anda seharusnya malu ('Anda harus menyembunyikan kepala Anda di dalam tas')," kata senator dari Partai Republik itu menyimpulkan.
Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan Kennedy memicu reaksi keras.
Anggota Kongres Rashida Tlaib mengatakan di X bahwa "tuduhan rasis dan Islamofobia yang digunakan oleh banyak Anggota Kongres dimaksudkan untuk menekan suara kami dan memicu kekerasan terhadap kami. Sangat memprihatinkan melihat berapa banyak rekan saya yang diam ketika kebencian diarahkan seperti ini terhadap Arab dan Muslim."
Komite Kehakiman Senat mengunggah tangkapan layar dari sidang tersebut di X, yang mengatakan "seorang Senator Republik memberi tahu seorang pemimpin hak-hak sipil Arab Amerika bahwa 'Anda harus menyembunyikan kepala Anda di dalam tas'."
"Kami tidak akan menyebarkan klip mengerikan itu. Namun kami AKAN menyebarkan tanggapan kuat saksi yang menentangnya," kata komite tersebut.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di AS, mengeluarkan pernyataan pada Selasa yang mengecam Senator Kennedy atas "kefanatikan anti-Arab" yang dimilikinya.
"Maya Berry hadir di depan komite untuk membahas kejahatan kebencian. Baik Berry maupun topik ini seharusnya diperlakukan dengan rasa hormat dan keseriusan yang layak mereka terima," kata Direktur Urusan Pemerintahan CAIR Robert McCaw, yang menghadiri sidang tersebut, dalam sebuah pernyataan.
"Sebaliknya, Senator Kennedy dan yang lainnya memilih untuk menjadi contoh kefanatikan yang dihadapi orang Arab, Palestina, dan Muslim dalam beberapa bulan dan tahun terakhir ini."
Sumber: Anadolu
Close
"Anda mendukung Hamas, bukan?" tanya Kennedy, seorang Republikan dari Louisiana kepada Maya Berry, direktur eksekutif Institut Arab Amerika.
"Saya menyatakan terima kasih atas pertanyaan itu karena menunjukkan tujuan dari sidang kita hari ini," jawab Berry.
"Hamas adalah organisasi teroris asing yang tidak saya dukung, tetapi pertanyaan yang Anda ajukan kepada direktur eksekutif Institut Arab Amerika itu benar-benar mengarahkan perhatian pada isu kebencian di negara kita," lanjutnya.
Senator itu kemudian bertanya: "Anda juga mendukung Hizbullah, bukan?"
"Sekali lagi, saya merasa pertanyaan ini sangat mengecewakan," kata Berry. "Saya tidak mendukung kekerasan, baik itu Hizbullah, Hamas, atau entitas lain yang menyerukannya."
Kennedy terus mencecar Berry, kali ini bertanya apakah dia mendukung atau menentang Iran dan kebencian mereka terhadap Yahudi.
"Sebagai seorang wanita Muslim, Pak, saya memberi tahu Anda bahwa saya tidak mendukung Iran," jawabnya.
Kennedy juga mengangkat penolakan Berry terhadap pemotongan dana AS untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), dengan mengeklaim bahwa Berry mendukung badan tersebut dan Hamas, merujuk pada tuduhan bahwa anggota staf UNRWA terlibat dalam invasi Hamas pada 7 Oktober ke Israel selatan.
"Saya pikir sangat mengecewakan bahwa Anda memandang seorang saksi Arab Amerika di hadapan Anda dan mengatakan Saya mendukung Hamas," kata Berry.
"Anda seharusnya malu ('Anda harus menyembunyikan kepala Anda di dalam tas')," kata senator dari Partai Republik itu menyimpulkan.
Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan Kennedy memicu reaksi keras.
Anggota Kongres Rashida Tlaib mengatakan di X bahwa "tuduhan rasis dan Islamofobia yang digunakan oleh banyak Anggota Kongres dimaksudkan untuk menekan suara kami dan memicu kekerasan terhadap kami. Sangat memprihatinkan melihat berapa banyak rekan saya yang diam ketika kebencian diarahkan seperti ini terhadap Arab dan Muslim."
Komite Kehakiman Senat mengunggah tangkapan layar dari sidang tersebut di X, yang mengatakan "seorang Senator Republik memberi tahu seorang pemimpin hak-hak sipil Arab Amerika bahwa 'Anda harus menyembunyikan kepala Anda di dalam tas'."
"Kami tidak akan menyebarkan klip mengerikan itu. Namun kami AKAN menyebarkan tanggapan kuat saksi yang menentangnya," kata komite tersebut.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di AS, mengeluarkan pernyataan pada Selasa yang mengecam Senator Kennedy atas "kefanatikan anti-Arab" yang dimilikinya.
"Maya Berry hadir di depan komite untuk membahas kejahatan kebencian. Baik Berry maupun topik ini seharusnya diperlakukan dengan rasa hormat dan keseriusan yang layak mereka terima," kata Direktur Urusan Pemerintahan CAIR Robert McCaw, yang menghadiri sidang tersebut, dalam sebuah pernyataan.
"Sebaliknya, Senator Kennedy dan yang lainnya memilih untuk menjadi contoh kefanatikan yang dihadapi orang Arab, Palestina, dan Muslim dalam beberapa bulan dan tahun terakhir ini."
Sumber: Anadolu
Close