Kendari (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) mencapai 4.559 hektare tanam hingga Agustus 2024.
Kepala Dinas TPHP Kabupaten Konawe Gunawan Samad, di Kendari, Senin, yang menyatakan bahwa pencapaian tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi padi dan mendukung ketahanan pangan daerah.
“Luas tambah tanam atau LTT padi yang dicapai ini tersebar di beberapa kecamatan yang menjadi sentra pertanian di Kabupaten Konawe,” kata Gunawan.
Dia menuturkan, kecamatan-kecamatan seperti Tongauna, Asinua, dan Meluhu merupakan wilayah dengan kontribusi paling besar dalam pencapaian LTT padi hingga Agustus 2024.
Selain itu, ia menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan pendampingan kepada para petani untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi.
"Melalui berbagai program pelatihan dan pemberian bantuan sarana pertanian, kami berusaha meningkatkan produktivitas petani, agar Konawe dapat terus menjadi salah satu lumbung padi di Sulawesi Tenggara," katanya.
Meski realisasi LTT padi sudah mencapai angka yang cukup signifikan, Gunawan mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih ada, terutama terkait perubahan iklim yang tidak menentu dan ketersediaan air irigasi.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah daerah terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan memastikan penyaluran bantuan Pompanisasi untuk petani.
"Kami juga berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi dalam penyediaan infrastruktur pendukung pertanian, sehingga produktivitas padi di Konawe bisa semakin meningkat," kata Gunawan.
Dia menegaskan, capaian ini juga menjadi bukti kerja keras petani dan dukungan pemerintah daerah dalam memajukan sektor pertanian.
"Kami optimistis, dengan kerja sama yang solid antara pemerintah dan petani, target produksi padi di Kabupaten Konawe akan terus meningkat di masa-masa mendatang," tutupnya.
Dengan capaian LTT padi hingga 4.559 hektare, Kabupaten Konawe menunjukkan peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara dan Indonesia pada umumnya.
Kepala Dinas TPHP Kabupaten Konawe Gunawan Samad, di Kendari, Senin, yang menyatakan bahwa pencapaian tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi padi dan mendukung ketahanan pangan daerah.
“Luas tambah tanam atau LTT padi yang dicapai ini tersebar di beberapa kecamatan yang menjadi sentra pertanian di Kabupaten Konawe,” kata Gunawan.
Dia menuturkan, kecamatan-kecamatan seperti Tongauna, Asinua, dan Meluhu merupakan wilayah dengan kontribusi paling besar dalam pencapaian LTT padi hingga Agustus 2024.
Selain itu, ia menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan pendampingan kepada para petani untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi.
"Melalui berbagai program pelatihan dan pemberian bantuan sarana pertanian, kami berusaha meningkatkan produktivitas petani, agar Konawe dapat terus menjadi salah satu lumbung padi di Sulawesi Tenggara," katanya.
Meski realisasi LTT padi sudah mencapai angka yang cukup signifikan, Gunawan mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih ada, terutama terkait perubahan iklim yang tidak menentu dan ketersediaan air irigasi.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah daerah terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan memastikan penyaluran bantuan Pompanisasi untuk petani.
"Kami juga berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi dalam penyediaan infrastruktur pendukung pertanian, sehingga produktivitas padi di Konawe bisa semakin meningkat," kata Gunawan.
Dia menegaskan, capaian ini juga menjadi bukti kerja keras petani dan dukungan pemerintah daerah dalam memajukan sektor pertanian.
"Kami optimistis, dengan kerja sama yang solid antara pemerintah dan petani, target produksi padi di Kabupaten Konawe akan terus meningkat di masa-masa mendatang," tutupnya.
Dengan capaian LTT padi hingga 4.559 hektare, Kabupaten Konawe menunjukkan peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara dan Indonesia pada umumnya.