Kendari (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi menambah pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite sebesar 129 persen di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Area Manager Comm, Rel, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw saat dihubungi di Kenari, Kamis, mengatakan bahwa penambahan pasokan distribusi BBM jenis pertalite itu untuk mengatasi antrean panjang yang terjadi di SPBU-SPBU yang ada di Kota Kendari.

Menurutnya, antrean kendaraan di sejumlah SPBU di Kota Kendari terjadi karena adanya peningkatan konsumsi BBM jenis pertalite di wilayah tersebut.

“Pertamina berupaya untuk memenuhi ketersediaan BBM bagi masyarakat Kota Kendari dan sekitarnya,” kata Fahrougi.

Dia menyebutkan bahwa saat ini untuk stok BBM di wilayah Kota Kendari masih relatif aman. Untuk stok BBM di Integrated Terminal BBM Kendari yang merupakan tempat penerimaan, pendistribusian, dan penyaluran BBM untuk jenis Gasoline seperti Pertalite sebanyak 4,1 ribu kilo liter, Pertamax sebanyak 388 kilo liter, Pertamax Turbo sebanyak 17 kilo liter, sedangkan stok BBM untuk jenis Gasoil seperti Solar sebanyak 3,4 ribu kilo liter.

Fahrougi menjelaskan bahwa untuk itu, Pertamina akan menambah pasokan BBM jenis pertalite untuk di wilayah Kota Kendari sebesar 129 persen dari alokasi rata-rata normal atau 584 kilo liter harian pada September.

“Ini merupakan komitmen Pertamina agar kebutuhan masyarakat terpenuhi,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa kuota BBM subsidi diusulkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat kepada Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas (Migas) yang kemudian dilakukan pembahasan usulan kuota di Kementerian ESDM.

Setelah itu disampaikan kepada Kementerian Keuangan dan penetapan kuota diputuskan oleh DPR RI Komisi 7 dan Banggar yang finalnya disampaikan kepada BPH Migas.

“Masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan, stok BBM di SPBU tercukupi, Pertamina menyalurkan BBM sesuai dengan kuota yang diberikan oleh BPH Migas,” jelasnya.

Fahrougi juga menambahkan bahwa pembelian Solar subsidi dengan menggunakan QR code saat ini mulai berlaku untuk Gorontalo dan saat ini SPBU telah menerapkannya.

"Sementara untuk Sultra pembelian Pertalite dengan menggunakan QR code masih dalam tahap sosialisasi dan pendaftaran, tentunya dengan penerapan QR code akan memudahkan para pengguna yang berhak mendapatkan Pertalite bersubsidi," tambah Fahrougi.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024