Kendari (ANTARA) - Basarnas Kendari menurunkan Tim SAR untuk mencari seorang pria yang dikabarkan hilang di hutan di kawasan pertambangan IUP PT RSB, Desa Boedingi, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS saat dihubungi di Kendari, Ahad, mengatakan pria tersebut Bernama Ilham (31), yang dilaporkan hilang oleh rekan kerjanya, pada pukul 12.55 Wita.
"Kami menerima informasi yang melaporkan telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang hilang," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, pihaknya kemudian menurunkan Tim Penyelamat Pos SAR Konawe Utara menuju ke lokasi yang diinformasikan untuk memberikan bantuan SAR, pada pukul 13.15 WITA.
"Jarak lokasi itu dengan Pos SAR Konawe Utara sekitar 22,27 mil laut," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan bahwa dalam operasi pencarian tersebut dilakukan dengan kondisi cuaca cerah berawan, kecepatan angin sekitar 4-11 kilometer per jam dari arah timur.
"Dengan tinggi gelombang sekitar 0,5-1 meter," ungkap Aminuddin.
Ia menjelaskan bahwa dalam operasi tersebut Beberapa peralatan utama yang digunakan, yakni mobil penyelamat dobel kabin, perahu karet, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Aminuddin juga menyampaikan bahwa hilangnya korban berawal saat dia bersama dengan rekan-rekannya tersebut sedang mengikuti kegiatan P5M, pada Selasa (27/8) sekitar pukul 18.15 Wita.
"Pada saat itu, hanya korban yang tidak menggunakan helm dan dilihat oleh rekannya naik ke lokasi tambang menggunakan alat berat jenis ekskavator," ucap Aminuddin.
Ia menambahkan bahwa setelah kegiatan P5M selesai, seluruh operator ekskavator dihubungi menggunakan HT untuk menghidupkan alarm, akan tetapi saat itu korban tidak merespon hal tersebut.
"Setelah didatangi lokasi ekskavator itu, korban tidak ditemukan dan dilakukan pencarian, namun dengan hasil nihil," katanya.*
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS saat dihubungi di Kendari, Ahad, mengatakan pria tersebut Bernama Ilham (31), yang dilaporkan hilang oleh rekan kerjanya, pada pukul 12.55 Wita.
"Kami menerima informasi yang melaporkan telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang hilang," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, pihaknya kemudian menurunkan Tim Penyelamat Pos SAR Konawe Utara menuju ke lokasi yang diinformasikan untuk memberikan bantuan SAR, pada pukul 13.15 WITA.
"Jarak lokasi itu dengan Pos SAR Konawe Utara sekitar 22,27 mil laut," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan bahwa dalam operasi pencarian tersebut dilakukan dengan kondisi cuaca cerah berawan, kecepatan angin sekitar 4-11 kilometer per jam dari arah timur.
"Dengan tinggi gelombang sekitar 0,5-1 meter," ungkap Aminuddin.
Ia menjelaskan bahwa dalam operasi tersebut Beberapa peralatan utama yang digunakan, yakni mobil penyelamat dobel kabin, perahu karet, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Aminuddin juga menyampaikan bahwa hilangnya korban berawal saat dia bersama dengan rekan-rekannya tersebut sedang mengikuti kegiatan P5M, pada Selasa (27/8) sekitar pukul 18.15 Wita.
"Pada saat itu, hanya korban yang tidak menggunakan helm dan dilihat oleh rekannya naik ke lokasi tambang menggunakan alat berat jenis ekskavator," ucap Aminuddin.
Ia menambahkan bahwa setelah kegiatan P5M selesai, seluruh operator ekskavator dihubungi menggunakan HT untuk menghidupkan alarm, akan tetapi saat itu korban tidak merespon hal tersebut.
"Setelah didatangi lokasi ekskavator itu, korban tidak ditemukan dan dilakukan pencarian, namun dengan hasil nihil," katanya.*