Kendari (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat program Luas Tambah Tanam (LTT) dan Perluasan Area Tanam (PAT) di Sulawesi Tenggara mencapai 3.532 hektare hingga bulan Agustus 2024.
Kepala Distanak Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya, di Kendari, Rabu, mengatakan pihaknya terus melakukan pendampingan kepada petani agar melakukan peningkatan produktifitas lahan pertanian dengan mengoptimalkan dengan mengoptimalkan lahan tidur atau lahan yang selama ini tidak digarap secara maksimal.
“Hingga 5 Agustus 2024 tercatat 3.532 hektare lahan telah ditanami kembali termasuk perluasan area tanam oleh petani dari potensi yang dimiliki hingga sekitar 19.790 hektare,” kata Rusdin Jaya.
Rusdin menuturkan capaian LTT dan PAT para petani di Sultra cukup memberikan hasil yang menggembirakan sebab dianggap mampu terealisasi dengan baik sebagai salah satu langkah yang dianggap menjadi faktor penting dalam meningkatkan produksi padi di Sultra.
“Di kabupaten Kolaka timur telah berhasil menanam seluas 2.639 hektare, di Konawe sudah mencapai 450 hektare, Kabupaten Bombana telah tertanam seluas 285 hektare, Konawe Selatan mencapai 90 hektare, Buton 50 hektare dan Kolaka dengan 18 hektare,” bebernya.
Menurutnya angka-angka tersebut menunjukkan bahwa beberapa daerah di Sultra tersebut telah mampu merealisasikan program ini dengan baik dan cermat.
Sebab program LTT dan PTA, lanjutnya tidak hanya berfokus pada lahan sawah atau ladang yang sudah ada saja melainkan juga bagaimana menekankan pada pemanfaatan lahan tidur yang selama ini tidak pernah tergarap untuk bisa dibuka dan dimanfaatkan agar bisa produktif.
“Salah satu contoh di Kabupaten Konawe Selatan tepatnya di daerah Sindang Kasih dengan adanya program PAT sudah bisa dilakukan pengembangan 200 hektare lahan baru,” katanya.
Kepala Distanak Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya, di Kendari, Rabu, mengatakan pihaknya terus melakukan pendampingan kepada petani agar melakukan peningkatan produktifitas lahan pertanian dengan mengoptimalkan dengan mengoptimalkan lahan tidur atau lahan yang selama ini tidak digarap secara maksimal.
“Hingga 5 Agustus 2024 tercatat 3.532 hektare lahan telah ditanami kembali termasuk perluasan area tanam oleh petani dari potensi yang dimiliki hingga sekitar 19.790 hektare,” kata Rusdin Jaya.
Rusdin menuturkan capaian LTT dan PAT para petani di Sultra cukup memberikan hasil yang menggembirakan sebab dianggap mampu terealisasi dengan baik sebagai salah satu langkah yang dianggap menjadi faktor penting dalam meningkatkan produksi padi di Sultra.
“Di kabupaten Kolaka timur telah berhasil menanam seluas 2.639 hektare, di Konawe sudah mencapai 450 hektare, Kabupaten Bombana telah tertanam seluas 285 hektare, Konawe Selatan mencapai 90 hektare, Buton 50 hektare dan Kolaka dengan 18 hektare,” bebernya.
Menurutnya angka-angka tersebut menunjukkan bahwa beberapa daerah di Sultra tersebut telah mampu merealisasikan program ini dengan baik dan cermat.
Sebab program LTT dan PTA, lanjutnya tidak hanya berfokus pada lahan sawah atau ladang yang sudah ada saja melainkan juga bagaimana menekankan pada pemanfaatan lahan tidur yang selama ini tidak pernah tergarap untuk bisa dibuka dan dimanfaatkan agar bisa produktif.
“Salah satu contoh di Kabupaten Konawe Selatan tepatnya di daerah Sindang Kasih dengan adanya program PAT sudah bisa dilakukan pengembangan 200 hektare lahan baru,” katanya.