Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengakhiri krisis air yang melanda dua desa di Kecamatan Watubangga, Kalaka dengan proyek Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kolaka, Arifin Jamal, di Kolaka, Sabtu mengatakan SPAM merupakan bagian dari program pembangunan infrastruktur air minum yang dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan memenuhi kebutuhan dasar warga.
SPAM di Desa Langgosipi dan Desa Rano Sangia kata dia dikerjakan mulai tahun 2022 hingga tahun 2023 dan selesai di bulan Maret 2024 dan sudah mulai difungsikan dan dimanfaatkan oleh warga di dua desa itu.
"Sumber air SPAM berasal dari mata air di pegunungan Leboea yang berjarak 23 kilometer dari perkampungan warga dan airnya mengalir 24 jam dengan mengandalkan gravitasi gunung yang berada di ketinggian 200 meter dari permukaan laut," katanya saat memantau penampungan SPAM di desa Langgosipi.
Untuk saat ini kata Jamal air bersih hanya bisa di ambil oleh warga sekitar melalui penampungan yang telah ada dan Pemerintah Daerah berencana akan mengusulkan anggaran pengadaan pipa agar air bersih bisa terdistribusi langsung ke rumah warga.
Salah seorang warga desa Langgosipi, Fahril Mahmud mengatakan sejak puluhan tahun warga desa Langgosipi dan Rano Sangia mengalami krisis air dan hanya mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Warga, kata dia terpaksa membeli air melalui mobil tangki keliling guna memenuhi kebutuhan air bersih untuk keluarga seperti mencuci dan mandi namun dengan adanya SPAM ini warga bersyukur sudah bisa menikmati air bersih yang dibangun oleh Pemerintah.
" sebagai bentuk rasa syukur warga setempat berencana menggelar doa bersama," katanya.
Hal senada disampaikan Larno,sekretaris Desa Rano Sangia menjelaskan kebutuhan air bersih sangat dinanti-nantikan oleh warga di desanya karena sejak adanya Desa Rano Sangia sudah mengalami krisis air bersih.
"Alhamdulillah, hari ini kami bersyukur, dan berterima kasih kepada pemerintah daerah khususnya dinas terkait yang sudah berjuang untuk memenuhi kebutuhan air bersih di desa kami," kata Larno berharap agar program SPAM bisa dilanjutkan sampai dengan pengadaan pipa ke rumah-rumah warga.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kolaka, Arifin Jamal, di Kolaka, Sabtu mengatakan SPAM merupakan bagian dari program pembangunan infrastruktur air minum yang dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan memenuhi kebutuhan dasar warga.
SPAM di Desa Langgosipi dan Desa Rano Sangia kata dia dikerjakan mulai tahun 2022 hingga tahun 2023 dan selesai di bulan Maret 2024 dan sudah mulai difungsikan dan dimanfaatkan oleh warga di dua desa itu.
"Sumber air SPAM berasal dari mata air di pegunungan Leboea yang berjarak 23 kilometer dari perkampungan warga dan airnya mengalir 24 jam dengan mengandalkan gravitasi gunung yang berada di ketinggian 200 meter dari permukaan laut," katanya saat memantau penampungan SPAM di desa Langgosipi.
Untuk saat ini kata Jamal air bersih hanya bisa di ambil oleh warga sekitar melalui penampungan yang telah ada dan Pemerintah Daerah berencana akan mengusulkan anggaran pengadaan pipa agar air bersih bisa terdistribusi langsung ke rumah warga.
Salah seorang warga desa Langgosipi, Fahril Mahmud mengatakan sejak puluhan tahun warga desa Langgosipi dan Rano Sangia mengalami krisis air dan hanya mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Warga, kata dia terpaksa membeli air melalui mobil tangki keliling guna memenuhi kebutuhan air bersih untuk keluarga seperti mencuci dan mandi namun dengan adanya SPAM ini warga bersyukur sudah bisa menikmati air bersih yang dibangun oleh Pemerintah.
" sebagai bentuk rasa syukur warga setempat berencana menggelar doa bersama," katanya.
Hal senada disampaikan Larno,sekretaris Desa Rano Sangia menjelaskan kebutuhan air bersih sangat dinanti-nantikan oleh warga di desanya karena sejak adanya Desa Rano Sangia sudah mengalami krisis air bersih.
"Alhamdulillah, hari ini kami bersyukur, dan berterima kasih kepada pemerintah daerah khususnya dinas terkait yang sudah berjuang untuk memenuhi kebutuhan air bersih di desa kami," kata Larno berharap agar program SPAM bisa dilanjutkan sampai dengan pengadaan pipa ke rumah-rumah warga.