Kendari (ANTARA) - Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara  melaksanakan kegiatan orientasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting yang diikuti oleh Kader BKB, PKB/PLKB, keluarga yang memiliki Baduta berjumlah 100 orang.

Adapun Kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Bombana yakni,, Orientasi BKB KIT stunting dan peningkatan kapasitas pelaksana program percepatan penurunan stunting bagi kader BKB yang dilaksanakan selama satu hari.

Ketua tim Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Perwakilan BKKBN provinsi Sultra Agus Salim, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kepala Dinas OPD Kabupaten Bombana yang sangat antusias terkait pelaksanaan kegiatan ini, hal ini menandakan komitmen yang sangat besar dalam melaksanakan kegiatan ini, ujar Agus

Ungkapan terimakasih juga di sampaikan Agus Salim kepada Bapak Bupati Bombana dalam hal ini diwakili Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Bombana yang berkesempatan hadir pada kegiatan ini, hal ini menjadi kebanggaan kita bersama karena beliau betul-betul sangat mendukung kegiatan ini .

Kegiatan  Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Bombana merupakan langkah awal kita untuk dapat memantau perkembangan anak sejak dari usia dini, yang mana dengan menggunakan BKB Kit yang ada maka kita bisa mengetahui perkembangan balita sejak awal apakah terindikasi stunting atau tidak dengan memantau perkembangannya melalui KKA serta dengan memaksimalkan penggunaan BKB KIT stunting yang sudah dianggarkan melalui BOKB. ujar Agus.

Lebih lanjut Ketua Tim KKPS Perwakilan BKKBN Sultra, menyampaikan  harapan kepada Pemerintah Kabupaten Bombana untuk dapat mengawal pelaksanaan Musrembangdesa agar BKB yang ada di setiap desa bisa mendapatkan dukungan yang maksimal dari dana desa.

Hal ini tentunya kita bisa berkolaborasi untuk mengawal kegiatan ini, terlebih setelah adanya payung hukum terkait pengalokasian dana desa untuk kegiatan BKB yakni Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 7 Tahun 2023. Lanjut Agus.

Usia dini merupakan periode emas (golden age) sekaligus masa kritis yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak pada masa dewasanya, kebutuhan tumbuh kembang anak yang mencakup stimulasi gizi dan kesehatan. Ujar agus

Kartu Kembang Anak (KKA) berisikan petunjuk-petunjuk sederhana bagi orangtua atau pengasuh dalam menuntun anak untuk memaksimalkan potensi perkembangan anak dengan memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya, lanjut Agus.

Ia juga menyampaikan KKA dapat digunakan untuk memantau perkembangan anak secara bertahap setiap bulan mulai dari 0 sampai 72 bulan (6 tahun).

Pendampingan pada masa 1000 hari pertama kehidupan menjadi hal yang paling utama untuk mengetahui Kondisi perkembangan Anak apakah bisa terindikasi Stunting atau tidak dengan menggunakan KKA ini.

Turut Hadir pada acara dan sekaligus membuka acara pada kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Bombana,  Man Arda, menyampaikan apresiasi kepada perwakilan BKKBN provinsi Sulawesi Tenggara terkait Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Prov Sultra yang turut menyasar kabupaten Bombana ini. Ujar Man Arfa

Kegiatan Orientasi  Tingkat Kabupaten Bombana ini tujuan utamanya adalah untuk menurunkan angka prevalensi Stunting terlebih di masa 1000 HPK terutama di Kabupaten Bombana. Lanjut Man Arfa.

Tahun 2024, pekerjaan rumah bagi Kabupaten Bombana masih berat, karena  hasil SKI 2023 untuk kabupaten Bombana masih cukup tinggi yang mana capaian kita  untuk Tahun 2023 sedangkan untuk target nasional kita harus mengejar di angka 14 persen, ujar Man Arfa.

Pewarta : Azis Senong/Andika
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024