Kendari (ANTARA) - Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) dr. Ismoyo atau RS Korem Kendari melakukan sosialisasi dan edukasi terkait bahaya narkoba kepada para pelajar di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala RSAD dr. Ismoyo dr. Gatot Andriyadi mellaui Kepala Unit (Kanit) Rikkes Lettu Ckm dr. Idul Saputra saat ditemui di Kendari Senin, mengatakan bahwa saat ini kalangan pelajar menjadi sasaran tempat peredaran narkotika.
"Sehingga gerakan sosialisasi dan edukasi harus dilakukan sejak dini kepada pelajar di sekolah," kata Idul Saputra.
Dia menyebutkan bahwa beberapa kasus peredaran narkotika yang terjadi di kalangan pelajar itulah yang menjadi acuan RSAD dr. Ismoyo Kendari untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba, salah satunya yang telah dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Negeri 1 Kendari pada beberapa waktu lalu.
"Untuk itu, kami akan gencar melakukan sosialisasi seperti di di sekolah-sekolah di Kota Kendari," ujarnya.
Idul Saputra juga menjelaskan bahwa sebagai generasi penerus bangsa, para pelajar harus lebih memahami tentang dampak negatif dari penyalahgunaan dan bahaya dari narkoba itu.
“Perlu peranan penting dari guru dan orang tua,dan jangan sekali kali menggunakan narkoba,karena pola peredaran dimulai dari masa remaja dimana rasa ingin tahunya tinggi,” sebut Idul Saputra.
Ia menambahkan bahwa pentingnya pembinaan sejak dini terhadap pelajar di lingkungan sekolah sangatlah penting. Sebab, usia pelajar menjadi sasaran para gembong narkotika untuk menyalahgunakan narkoba.
"Tidak hanya di lingkungan sekolah, seluruh pihak pun diharapkan mampu mencegah dan menangani bahaya dari narkoba," tambah Idul Saputra.
Idul Saputra berharap dengan gencarnya kegiatan sosialisasi terhadap bahaya narkoba di Kota Kendari, bisa lebih memberikan edukasi terhadap seluruh golongan masyarakat agar tidak terlibat dalam peredaran gelap narkotika.
Kepala RSAD dr. Ismoyo dr. Gatot Andriyadi mellaui Kepala Unit (Kanit) Rikkes Lettu Ckm dr. Idul Saputra saat ditemui di Kendari Senin, mengatakan bahwa saat ini kalangan pelajar menjadi sasaran tempat peredaran narkotika.
"Sehingga gerakan sosialisasi dan edukasi harus dilakukan sejak dini kepada pelajar di sekolah," kata Idul Saputra.
Dia menyebutkan bahwa beberapa kasus peredaran narkotika yang terjadi di kalangan pelajar itulah yang menjadi acuan RSAD dr. Ismoyo Kendari untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba, salah satunya yang telah dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Negeri 1 Kendari pada beberapa waktu lalu.
"Untuk itu, kami akan gencar melakukan sosialisasi seperti di di sekolah-sekolah di Kota Kendari," ujarnya.
Idul Saputra juga menjelaskan bahwa sebagai generasi penerus bangsa, para pelajar harus lebih memahami tentang dampak negatif dari penyalahgunaan dan bahaya dari narkoba itu.
“Perlu peranan penting dari guru dan orang tua,dan jangan sekali kali menggunakan narkoba,karena pola peredaran dimulai dari masa remaja dimana rasa ingin tahunya tinggi,” sebut Idul Saputra.
Ia menambahkan bahwa pentingnya pembinaan sejak dini terhadap pelajar di lingkungan sekolah sangatlah penting. Sebab, usia pelajar menjadi sasaran para gembong narkotika untuk menyalahgunakan narkoba.
"Tidak hanya di lingkungan sekolah, seluruh pihak pun diharapkan mampu mencegah dan menangani bahaya dari narkoba," tambah Idul Saputra.
Idul Saputra berharap dengan gencarnya kegiatan sosialisasi terhadap bahaya narkoba di Kota Kendari, bisa lebih memberikan edukasi terhadap seluruh golongan masyarakat agar tidak terlibat dalam peredaran gelap narkotika.