Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan, produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia berhasil mencatatkan transaksi potensial sebesar 44,45 juta dolar AS atau senilai Rp733,4 miliar dalam pameran Summer Fancy Food Show (SFFS) di New York, Amerika Serikat (AS) pada akhir Juni 2024.
Konsul Jenderal (Konjen) RI di New York Winanto Hadi mengatakan, pameran tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal untuk memperkuat citra Indonesia sebagai produsen mamin berkualitas.
"Membangun jaringan bisnis dengan pemain kunci di industri mamin AS, serta mempromosikan produk mamin Indonesia guna meningkatkan ekspor mamin ke pasar AS dan pasar internasional yang masih memiliki potensi besar dan perlu digali lebih lanjut," ujar Winanto melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Atase Perdagangan Washington D.C. Ranitya Kusumadewi menyampaikan, potensi transaksi sebesar 44,45 juta dolar atau senilai Rp733,4 miliar menunjukkan besarnya potensi produk mamin Indonesia di pasar AS.
Dalam pameran tersebut, Paviliun Indonesia menampilkan produk-produk dari perusahaan dan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Menurut Ranitya, pasar mamin AS sangat kompetitif. Oleh karena itu, produk mamin Indonesia perlu memperhatikan tren yang berkembang dan terus berinovasi.
Selain itu, produk Indonesia perlu memperhatikan aspek standar keamanan, transparansi, dan ketertelusuran produk yang dikonsumsi masyarakat AS.
Lebih lanjut, sejumlah tren dalam industri mamin AS yang diamati selama pameran di antaranya produk yang menitikberatkan pada aspek kenyamanan, komunitas, rasa ingin tahu, dan produk-produk dengan sentuhan premium.
"Selain itu, masakan campuran (fusion) yang menggunakan bahan-bahan dan teknik autentik dari asalnya, makanan sehat yang berkualitas tinggi; serta produk dengan porsi/kemasan kecil seiring meningkatnya tren makan camilan (snacking)," kata Ranitya.
Ranitya juga mengatakan, dengan meningkatnya konsumen milenial dan gen z serta menurunnya baby boomers, penjualan mamin melalui niaga elektronik menjadi penggerak utama penjualan produk mamin di pasar AS.
Konsumsi dan impor produk mamin AS menunjukkan tren peningkatan. Berdasarkan data Departemen Perdagangan Amerika Serikat, pada 2023 nilai impor mamin AS dari dunia mencapai 146,62 miliar dolar AS, atau mewakili 14,8 persen dari total impor AS.
Pada 2022, nilai impor mamin AS dari dunia tercatat sebesar 199,80 miliar dolar AS dan pada 2021 sebesar 174,14 miliar dolar AS.
Sementara itu, pada 2023, nilai ekspor mamin Indonesia ke AS mencapai 3,90 miliar dolar AS atau mewakili 14,53 persen dari total ekspor nasional Indonesia ke AS. Pada 2022 nilai ekspor mamin Indonesia ke AS tercatat sebesar 5,12 miliar dolar AS dan tahun 2021 sebesar 4,20 miliar dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Produk mamin Indonesia catatkan potensi transaksi Rp733,4 miliar di AS
Konsul Jenderal (Konjen) RI di New York Winanto Hadi mengatakan, pameran tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal untuk memperkuat citra Indonesia sebagai produsen mamin berkualitas.
"Membangun jaringan bisnis dengan pemain kunci di industri mamin AS, serta mempromosikan produk mamin Indonesia guna meningkatkan ekspor mamin ke pasar AS dan pasar internasional yang masih memiliki potensi besar dan perlu digali lebih lanjut," ujar Winanto melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Atase Perdagangan Washington D.C. Ranitya Kusumadewi menyampaikan, potensi transaksi sebesar 44,45 juta dolar atau senilai Rp733,4 miliar menunjukkan besarnya potensi produk mamin Indonesia di pasar AS.
Dalam pameran tersebut, Paviliun Indonesia menampilkan produk-produk dari perusahaan dan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Menurut Ranitya, pasar mamin AS sangat kompetitif. Oleh karena itu, produk mamin Indonesia perlu memperhatikan tren yang berkembang dan terus berinovasi.
Selain itu, produk Indonesia perlu memperhatikan aspek standar keamanan, transparansi, dan ketertelusuran produk yang dikonsumsi masyarakat AS.
Lebih lanjut, sejumlah tren dalam industri mamin AS yang diamati selama pameran di antaranya produk yang menitikberatkan pada aspek kenyamanan, komunitas, rasa ingin tahu, dan produk-produk dengan sentuhan premium.
"Selain itu, masakan campuran (fusion) yang menggunakan bahan-bahan dan teknik autentik dari asalnya, makanan sehat yang berkualitas tinggi; serta produk dengan porsi/kemasan kecil seiring meningkatnya tren makan camilan (snacking)," kata Ranitya.
Ranitya juga mengatakan, dengan meningkatnya konsumen milenial dan gen z serta menurunnya baby boomers, penjualan mamin melalui niaga elektronik menjadi penggerak utama penjualan produk mamin di pasar AS.
Konsumsi dan impor produk mamin AS menunjukkan tren peningkatan. Berdasarkan data Departemen Perdagangan Amerika Serikat, pada 2023 nilai impor mamin AS dari dunia mencapai 146,62 miliar dolar AS, atau mewakili 14,8 persen dari total impor AS.
Pada 2022, nilai impor mamin AS dari dunia tercatat sebesar 199,80 miliar dolar AS dan pada 2021 sebesar 174,14 miliar dolar AS.
Sementara itu, pada 2023, nilai ekspor mamin Indonesia ke AS mencapai 3,90 miliar dolar AS atau mewakili 14,53 persen dari total ekspor nasional Indonesia ke AS. Pada 2022 nilai ekspor mamin Indonesia ke AS tercatat sebesar 5,12 miliar dolar AS dan tahun 2021 sebesar 4,20 miliar dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Produk mamin Indonesia catatkan potensi transaksi Rp733,4 miliar di AS