Jakarta (ANTARA) - Perjalanan Jannik Sinner di Wimbledon berakhir di babak perempat final, Rabu, saat petenis Italia itu berhadapan dengan Daniil Medvedev, dan mendapat timeout medis pada set ketiga karena sakit.
Denyut nadi Sinner diperiksa oleh dokter dan kemudian meninggalkan lapangan sebelum dia kembali kalah dalam lima set.
"Pagi ini saya merasa tidak enak badan. Saya punya beberapa masalah," kata Sinner dalam konferensi pers pasca pertandingan, seperti disiarkan ATP, Rabu.
"Kemudian karena kelelahan, itu menjadi sulit. Tetapi Daniil tidak bisa dikesampingkan. Saya pikir dia bermain sangat cerdas. Dia bermain tenis dengan baik."
"Saya keluar lapangan. Saya tidak ingin pergi. Fisio mengatakan kepada saya bahwa lebih baik meluangkan waktu karena dia memperhatikan saya, dan saya tampak tidak dalam kondisi yang baik untuk bermain. Saya sedang berjuang secara fisik. Itu bukanlah momen yang mudah. Saya mencoba bertarung dengan apa yang saya miliki hari ini," ujar petenis berusia 22 tahun itu.
"Saya merasa tidak enak badan. Saya tidak muntah. Tapi saya agak lambat karena pusingnya lumayan. Di luar lapangan, saya mengalami masa tersulit. Ketika saya kembali, saya mencoba yang terbaik."
Sinner mengincar penampilan semifinal Wimbledon kedua berturut-turut. Peraih gelar 14 kali tingkat tur itu memenangi lima pertemuan terakhirnya dengan dengan unggulan kelima Medvedev, yang kini memimpin 7-5.
Petenis nomor satu dunia, yang menang di Halle bulan lalu, itu merasa frustrasi karena tidak bisa bermain dalam performa terbaiknya.
"Saya merasa seperti saya memainkan permainan tenis yang bagus," kata Sinner, yang hanya kehilangan satu set dalam perjalanannya ke babak keempat.
"Saya menghadapi lawan yang tangguh untuk mencapai titik ini. Tapi itu juga memberi Anda kepercayaan diri ketika mengalahkan pemain tertentu."
"Ini sulit karena saya merasa merasakan bola dengan cara yang sangat positif. Juga hari ini saya mencobanya. Hanya saja ending-nya bukan yang saya inginkan," ujar juara Australian Open 2024 itu.
"Ini adalah hal yang sulit untuk diterima. Namun musim ini berjalan sangat positif, banyak kemenangan, tidak banyak kekalahan. Kekalahannya merupakan pertandingan yang sangat ketat. Levelnya ada di sana. Itu yang paling penting. Hanya memperhatikan sisi positifnya."
Sinner mengatakan bahwa dia tidak pernah mempertimbangkan untuk mundur selama pertandingan meski berjuang keras. Ia memenangi set keempat setelah mendapat perawatan pada set ketiga tetapi tidak mampu menyamai intensitas Medvedev di set penentuan.
"Saya terkejut karena saya mengulur pertandingan lebih lama. Saya banyak mengundurkan diri dua tahun lalu. Saya tidak ingin mundur jika hanya sakit atau sakit ringan saja," kata Sinner.
"Saya masih dalam kondisi fit untuk bermain. Pada set kelima saya merasa sedikit lebih baik lagi. Tingkat energinya sedikit meningkat. Saat ini tingkat energi tidak konsisten. Itu naik turun. Menangani situasi di lapangan juga tidak mudah."
"Itu terjadi. Saya tidak pernah berpikir untuk mundur. Yang pasti penonton banyak membantu saya dalam mencoba mendukung saya. Anda tidak ingin mundur di perempat final Grand Slam."
Sinner meninggalkan Wimbledon dengan catatan menang kalah 42-4 musim ini, setelah memenangi gelar di Australian Open dan di Rotterdam, Miami dan Halle.
Ia berada di urutan pertama dalam ATP Live Race To Turin tetapi Carlos Alcaraz bisa saja mendekati poinnya jika ia memenangi turnamen major keempatnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sinner ungkap alasan tak mau mundur dari Wimbledon meski kurang sehat
Denyut nadi Sinner diperiksa oleh dokter dan kemudian meninggalkan lapangan sebelum dia kembali kalah dalam lima set.
"Pagi ini saya merasa tidak enak badan. Saya punya beberapa masalah," kata Sinner dalam konferensi pers pasca pertandingan, seperti disiarkan ATP, Rabu.
"Kemudian karena kelelahan, itu menjadi sulit. Tetapi Daniil tidak bisa dikesampingkan. Saya pikir dia bermain sangat cerdas. Dia bermain tenis dengan baik."
"Saya keluar lapangan. Saya tidak ingin pergi. Fisio mengatakan kepada saya bahwa lebih baik meluangkan waktu karena dia memperhatikan saya, dan saya tampak tidak dalam kondisi yang baik untuk bermain. Saya sedang berjuang secara fisik. Itu bukanlah momen yang mudah. Saya mencoba bertarung dengan apa yang saya miliki hari ini," ujar petenis berusia 22 tahun itu.
"Saya merasa tidak enak badan. Saya tidak muntah. Tapi saya agak lambat karena pusingnya lumayan. Di luar lapangan, saya mengalami masa tersulit. Ketika saya kembali, saya mencoba yang terbaik."
Sinner mengincar penampilan semifinal Wimbledon kedua berturut-turut. Peraih gelar 14 kali tingkat tur itu memenangi lima pertemuan terakhirnya dengan dengan unggulan kelima Medvedev, yang kini memimpin 7-5.
Petenis nomor satu dunia, yang menang di Halle bulan lalu, itu merasa frustrasi karena tidak bisa bermain dalam performa terbaiknya.
"Saya merasa seperti saya memainkan permainan tenis yang bagus," kata Sinner, yang hanya kehilangan satu set dalam perjalanannya ke babak keempat.
"Saya menghadapi lawan yang tangguh untuk mencapai titik ini. Tapi itu juga memberi Anda kepercayaan diri ketika mengalahkan pemain tertentu."
"Ini sulit karena saya merasa merasakan bola dengan cara yang sangat positif. Juga hari ini saya mencobanya. Hanya saja ending-nya bukan yang saya inginkan," ujar juara Australian Open 2024 itu.
"Ini adalah hal yang sulit untuk diterima. Namun musim ini berjalan sangat positif, banyak kemenangan, tidak banyak kekalahan. Kekalahannya merupakan pertandingan yang sangat ketat. Levelnya ada di sana. Itu yang paling penting. Hanya memperhatikan sisi positifnya."
Sinner mengatakan bahwa dia tidak pernah mempertimbangkan untuk mundur selama pertandingan meski berjuang keras. Ia memenangi set keempat setelah mendapat perawatan pada set ketiga tetapi tidak mampu menyamai intensitas Medvedev di set penentuan.
"Saya terkejut karena saya mengulur pertandingan lebih lama. Saya banyak mengundurkan diri dua tahun lalu. Saya tidak ingin mundur jika hanya sakit atau sakit ringan saja," kata Sinner.
"Saya masih dalam kondisi fit untuk bermain. Pada set kelima saya merasa sedikit lebih baik lagi. Tingkat energinya sedikit meningkat. Saat ini tingkat energi tidak konsisten. Itu naik turun. Menangani situasi di lapangan juga tidak mudah."
"Itu terjadi. Saya tidak pernah berpikir untuk mundur. Yang pasti penonton banyak membantu saya dalam mencoba mendukung saya. Anda tidak ingin mundur di perempat final Grand Slam."
Sinner meninggalkan Wimbledon dengan catatan menang kalah 42-4 musim ini, setelah memenangi gelar di Australian Open dan di Rotterdam, Miami dan Halle.
Ia berada di urutan pertama dalam ATP Live Race To Turin tetapi Carlos Alcaraz bisa saja mendekati poinnya jika ia memenangi turnamen major keempatnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sinner ungkap alasan tak mau mundur dari Wimbledon meski kurang sehat