Kendari (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) melakukan penanaman pohon pada area rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di atas lahan seluas 200 hektar di kawasan Bukit Teletubbies, Desa Tanglad dan Desa Sekartaji, Nusa Penida, Bali.
Penanaman pohon dilakukan sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2024, dengan mengadopsi tema internasional (Restorasi Lahan, Ketahanan terhadap Kekeringan, dan Penggurunan) serta tema nasional (Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan).
Penanaman pohon dihadiri oleh Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali I Made Teja, Asisten Administrasi Umum dan SDM Pemkab Klungkung Dewa Gde Darmawan, Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Hartono, Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana, Direktur Konservasi Tanah dan Air Ditjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (DASRH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Zainal Airifin, Vice President Director PT Vale Indonesia Tbk Adriansyah Chaniago, dan Head of Environment and Permit PT Vale Indonesia Tbk Zainuddin.
Pada aksi penanaman pohon tersebut, PT Vale merehabilitasi lahan DAS sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan pemenuhan kewajiban Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) dengan menanam beberapa pohon seperti kayu-kayuan, diantaranya Beringin, Pulai, Gmelina, Flamboyant, dan Santen.
Selain itu ada juga tanaman hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti Kemiri, Jambu Mete, dan Manga. Total bibit yang disiapkan dalam acara ini sebanyak 1050 bibit. Dengan harapan pohon yang ditanam dapat mengembalikan fungsi DAS sebagai pengatur tata air dan menghasilkan komoditas tertentu non kayu demi keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem hutan.
Vice President Director PT Vale Adriansyah Chaniago Sabtu, mengatakan sejumlah kegiatan telah dilaksanakan Perseroan sebagai rangkaian Hari Lingkungan Hidup yang dimulai sejak 5 Juni lalu. Kegiatan ini sejalan dengan nilai-nilai PT Vale yang beroperasi dengan mengutamakan keseimbangan People, Profit dan Planet (3P).
"Untuk itu komitmen ini terus dijalankan tidak saja menjalankan program keberlanjutan di area operasional PT Vale di Blok Sorowako, Bahodopi, dan Pomalaa. Tapi juga, di luar area konsesi agar kampanye terkait menjaga lingkungan dapat juga digaungkan di Seluruh Indonesia," kata Adriansyah.
Adriansyah Chaniago menjelaskan total 29,975 hektar lahan di lima provinsi yang dilakukan rehabilitasi DAS, diantaranya adalah di kawasan Sulawesi Selatan sebanyak 17 kabupaten, Sulawesi Tengah sebanyak dua kabupaten, Sulawesi Tenggara di enam kabupaten, Jawa Barat di tiga kabupaten, dan Bali di dua kabupaten.
Dari jumlah tersebut terdapat 10,435 hektar lahan yang sudah ditanami dan tersisa 19.540 hektar dalam proses penanaman.
“Penanaman dan rehabilitasi DAS pagi di kawasan Nusa Penida, merupakan komitmen dan tanggung jawab kami. Nantinya akan ada 200 hektar lahan di kawasan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung dan 300 ha lahan di Buleleng,” ujarnya.
Dia menuturkan apa yang dilakukan PT Vale tidak akan bisa berjalan mulus tanpa peran serta pemerintah hingga TNI/Polri yang ikut membantu proses rehabilitasi DAS kali ini.
“Dengan bantuan dukungan yang luar biasa ini, kami berharap program ini bisa semakin berhasil dan bisa sesuai dengan yang diharapkan, bahkan lebih dari ini. Apa yang sudah dilakukan Perseroan tersebut bisa juga menjadi inspirasi bagi perusahaan tambang lainnya untuk berkontribusi nyata dalam menjaga serta memelihara lingkungan yang ada di Indonesia,” sebut Adriansyah.
Ia juga mengungkapkan bahwa aksi nyata yang sudah dijalankan diharapkan bukan sekedar menanam, tapi juga harus bisa menghasilkan yang baik dengan ditopang dukungan aparat pemerintah sehingga hasilnya bisa dinikmati bersama.
“Apa yang dilakukan kali ini, juga bisa menjadi inspirasi perusahaan tambang lainnya. Mudah-mudahan bisa menjadi contoh yang baik. Apalagi medan yang sulit seperti ini, bisa mengundang korporasi untuk berpartisipasi lebih dalam menjaga dan pemeliharaan lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, Kasdam IX/Udayan Brigjen TNI Hartono menjelaskan program yang dilaksanakan PT Vale sejalan dengan program yang telah dicanangkan oleh KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan menjadi program unggulan yaitu TNI AD Bersatu dengan Alam untuk NKRI.
“Terima kasih kepada PT Vale Indonesia Tbk yang sudah berupaya menghijaukan daerah di kawasan ini. Di tempat ini memang dibutuhkan beberapa tanaman yang sesuai dengan wilayah. Menjadi wujud nyata untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat di kawasan Nusa Penida,” ucap Hartono.
Senada dengan itu, Direktur Konservasi Tanah dan Air Ditjen PDASRH Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Zainal Airifin menilai bahwa penanaman pohon pada rehabilitasi DAS di kawasan Nusa Penida, bisa menjadi showcase untuk melakukan kegiatan yang sama di daerah lain, khususnya di Bali.
“Salah satu konsep rehabilitasi DAS adalah meningkatkan kinerja DAS dan sebagainya. Kegiatan ini bisa menjadi showcase kedepannya. Tidak menutup kemungkinan kegiatan serupa bisa ditambah lagi,” ungkap Zainal.
Apa yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk untuk melakukan penghijauan kali ini, bisa menjadi landasan untuk membuat program selanjutnya. Misalnya menurut Zainal, penghijauan bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pariwisata.
“Setelah lokasi yang ditanam menjadi hijau dan penuh tumbuhan, bisa dibangun shelter-shelter dari PT Vale untuk melihat keindahan dari Pulau Nusa Penida. Bisa menikmati Bukit Teletubbies dengan baik dan ini bisa memacu agar lebih baik kedepannya. Harus saling dukung satu sama lain,” terang Zainal.
Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali I Made Teja pun mengapresiasi langkah yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk untuk rehabilitasi DAS di kawasan Nusa Penida.
“Kami sejak awal sudah mendukung kegiatan ini. Meski butuh perlu kerja ekstra keras agar tanaman di kawasan Nusa Penida bisa tumbuh subur sesuai dengan Keinginan bersama,” harapnya.
Menurutnya, menanam pohon pada areal Nusa Penida, butuh perlakuan khusus. Butuh tenaga ekstra disini karena lahan subur yang tipis di Nusa Penida.
“Kami berharap kerjasama seperti ini bisa dilanjutkan oleh PT Vale. Hutan perlu dilindungi untuk menjaga kualitas lingkungan agar lebih baik. Dengan kondisi lebih baik, bisa memberikan penghidupan yang layak. Kita menjaga alam, Sebaliknya alam juga akan menjaga kita. Semoga kegiatan yang dilakukan kali ini bisa menjadi pemantik untuk melestarikan dan menjaga lingkungan dari Pihak lainnya,” ungkapnya.
Asisten Administrasi Umum Pemkab Klungkung Dewa Gde Mahendra menilai, kawasan Nusa Penida yang dulu cokelat jika dilihat dari laut, sekarang berangsur menjadi hijau. Ini tidak lepas dari peran berbagai pihak, termasuk PT Vale.
“Termasuk PT Vale Indonesia Tbk, terima kasih atas partisipasi seluruh jajaran stakeholder yang sudah berupaya menghijaukan Nusa Penida. Lingkungan ini harus dijaga kedepannya. Kami juga berharap kawasan hijau yang ada di Nusa Penida tidak beralih fungsi menjadi bangunan,” tambahnya.
Penanaman pohon dilakukan sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2024, dengan mengadopsi tema internasional (Restorasi Lahan, Ketahanan terhadap Kekeringan, dan Penggurunan) serta tema nasional (Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan).
Penanaman pohon dihadiri oleh Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali I Made Teja, Asisten Administrasi Umum dan SDM Pemkab Klungkung Dewa Gde Darmawan, Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Hartono, Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana, Direktur Konservasi Tanah dan Air Ditjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (DASRH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Zainal Airifin, Vice President Director PT Vale Indonesia Tbk Adriansyah Chaniago, dan Head of Environment and Permit PT Vale Indonesia Tbk Zainuddin.
Pada aksi penanaman pohon tersebut, PT Vale merehabilitasi lahan DAS sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan pemenuhan kewajiban Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) dengan menanam beberapa pohon seperti kayu-kayuan, diantaranya Beringin, Pulai, Gmelina, Flamboyant, dan Santen.
Selain itu ada juga tanaman hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti Kemiri, Jambu Mete, dan Manga. Total bibit yang disiapkan dalam acara ini sebanyak 1050 bibit. Dengan harapan pohon yang ditanam dapat mengembalikan fungsi DAS sebagai pengatur tata air dan menghasilkan komoditas tertentu non kayu demi keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem hutan.
Vice President Director PT Vale Adriansyah Chaniago Sabtu, mengatakan sejumlah kegiatan telah dilaksanakan Perseroan sebagai rangkaian Hari Lingkungan Hidup yang dimulai sejak 5 Juni lalu. Kegiatan ini sejalan dengan nilai-nilai PT Vale yang beroperasi dengan mengutamakan keseimbangan People, Profit dan Planet (3P).
"Untuk itu komitmen ini terus dijalankan tidak saja menjalankan program keberlanjutan di area operasional PT Vale di Blok Sorowako, Bahodopi, dan Pomalaa. Tapi juga, di luar area konsesi agar kampanye terkait menjaga lingkungan dapat juga digaungkan di Seluruh Indonesia," kata Adriansyah.
Adriansyah Chaniago menjelaskan total 29,975 hektar lahan di lima provinsi yang dilakukan rehabilitasi DAS, diantaranya adalah di kawasan Sulawesi Selatan sebanyak 17 kabupaten, Sulawesi Tengah sebanyak dua kabupaten, Sulawesi Tenggara di enam kabupaten, Jawa Barat di tiga kabupaten, dan Bali di dua kabupaten.
Dari jumlah tersebut terdapat 10,435 hektar lahan yang sudah ditanami dan tersisa 19.540 hektar dalam proses penanaman.
“Penanaman dan rehabilitasi DAS pagi di kawasan Nusa Penida, merupakan komitmen dan tanggung jawab kami. Nantinya akan ada 200 hektar lahan di kawasan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung dan 300 ha lahan di Buleleng,” ujarnya.
Dia menuturkan apa yang dilakukan PT Vale tidak akan bisa berjalan mulus tanpa peran serta pemerintah hingga TNI/Polri yang ikut membantu proses rehabilitasi DAS kali ini.
“Dengan bantuan dukungan yang luar biasa ini, kami berharap program ini bisa semakin berhasil dan bisa sesuai dengan yang diharapkan, bahkan lebih dari ini. Apa yang sudah dilakukan Perseroan tersebut bisa juga menjadi inspirasi bagi perusahaan tambang lainnya untuk berkontribusi nyata dalam menjaga serta memelihara lingkungan yang ada di Indonesia,” sebut Adriansyah.
Ia juga mengungkapkan bahwa aksi nyata yang sudah dijalankan diharapkan bukan sekedar menanam, tapi juga harus bisa menghasilkan yang baik dengan ditopang dukungan aparat pemerintah sehingga hasilnya bisa dinikmati bersama.
“Apa yang dilakukan kali ini, juga bisa menjadi inspirasi perusahaan tambang lainnya. Mudah-mudahan bisa menjadi contoh yang baik. Apalagi medan yang sulit seperti ini, bisa mengundang korporasi untuk berpartisipasi lebih dalam menjaga dan pemeliharaan lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, Kasdam IX/Udayan Brigjen TNI Hartono menjelaskan program yang dilaksanakan PT Vale sejalan dengan program yang telah dicanangkan oleh KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan menjadi program unggulan yaitu TNI AD Bersatu dengan Alam untuk NKRI.
“Terima kasih kepada PT Vale Indonesia Tbk yang sudah berupaya menghijaukan daerah di kawasan ini. Di tempat ini memang dibutuhkan beberapa tanaman yang sesuai dengan wilayah. Menjadi wujud nyata untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat di kawasan Nusa Penida,” ucap Hartono.
Senada dengan itu, Direktur Konservasi Tanah dan Air Ditjen PDASRH Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Zainal Airifin menilai bahwa penanaman pohon pada rehabilitasi DAS di kawasan Nusa Penida, bisa menjadi showcase untuk melakukan kegiatan yang sama di daerah lain, khususnya di Bali.
“Salah satu konsep rehabilitasi DAS adalah meningkatkan kinerja DAS dan sebagainya. Kegiatan ini bisa menjadi showcase kedepannya. Tidak menutup kemungkinan kegiatan serupa bisa ditambah lagi,” ungkap Zainal.
Apa yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk untuk melakukan penghijauan kali ini, bisa menjadi landasan untuk membuat program selanjutnya. Misalnya menurut Zainal, penghijauan bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pariwisata.
“Setelah lokasi yang ditanam menjadi hijau dan penuh tumbuhan, bisa dibangun shelter-shelter dari PT Vale untuk melihat keindahan dari Pulau Nusa Penida. Bisa menikmati Bukit Teletubbies dengan baik dan ini bisa memacu agar lebih baik kedepannya. Harus saling dukung satu sama lain,” terang Zainal.
Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali I Made Teja pun mengapresiasi langkah yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk untuk rehabilitasi DAS di kawasan Nusa Penida.
“Kami sejak awal sudah mendukung kegiatan ini. Meski butuh perlu kerja ekstra keras agar tanaman di kawasan Nusa Penida bisa tumbuh subur sesuai dengan Keinginan bersama,” harapnya.
Menurutnya, menanam pohon pada areal Nusa Penida, butuh perlakuan khusus. Butuh tenaga ekstra disini karena lahan subur yang tipis di Nusa Penida.
“Kami berharap kerjasama seperti ini bisa dilanjutkan oleh PT Vale. Hutan perlu dilindungi untuk menjaga kualitas lingkungan agar lebih baik. Dengan kondisi lebih baik, bisa memberikan penghidupan yang layak. Kita menjaga alam, Sebaliknya alam juga akan menjaga kita. Semoga kegiatan yang dilakukan kali ini bisa menjadi pemantik untuk melestarikan dan menjaga lingkungan dari Pihak lainnya,” ungkapnya.
Asisten Administrasi Umum Pemkab Klungkung Dewa Gde Mahendra menilai, kawasan Nusa Penida yang dulu cokelat jika dilihat dari laut, sekarang berangsur menjadi hijau. Ini tidak lepas dari peran berbagai pihak, termasuk PT Vale.
“Termasuk PT Vale Indonesia Tbk, terima kasih atas partisipasi seluruh jajaran stakeholder yang sudah berupaya menghijaukan Nusa Penida. Lingkungan ini harus dijaga kedepannya. Kami juga berharap kawasan hijau yang ada di Nusa Penida tidak beralih fungsi menjadi bangunan,” tambahnya.