Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) setempat untuk merevitalisasi pendidikan vokasi demi mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi.
Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu di Cibinong, Sabtu, mengungkapkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat membuat putra-putri asli daerah bersaing dalam sektor industri, pekerja formal maupun non-formal.
Menurut dia, Kadin Kabupaten Bogor memegang peranan penting merevitalisasi pendidikan vokasi bagi masyarakat usia produktif di Bumi Tegar Beriman.
"Melalui revitalisasi pendidikan vokasi, kita akan mendorong lahirnya SDM khususnya di sektor industri atau pekerja non-formal dan formal memiliki kualitas kompetensi dan kemampuan secara individu," ujar Asmawa.
Asmawa menyebutkan, lapangan pekerjaan yang ada di Kabupaten Bogor, termasuk sektor non-formal justru didominasi oleh orang luar Bogor. Hal ini, kata dia, disebabkan kurangnya kompetensi warga lokal untuk bersaing.
"Kabupaten Bogor ini banyak industri, tetapi hari ini sangat miris kita lihat pekerja yang ada di sektor ini hanya kurang lebih 30 persen dan 70 persennya dari luar Bogor. Harapan kita, dengan revitalisasi pendidikan vokasi, peningkatan kompetensi ini bisa terjembatani," ujarnya.
Menurut dia, Kadin memiliki peran sentral dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat Kabupaten Bogor untuk bisa bekerja di wilayahnya sendiri.
"Nanti yang sudah mengikuti pendidikan vokasi akan mendapatkan sertifikat pada bidang tertentu sehingga terkualifikasi kemampuannya untuk bekerja baik di sektor formal maupun non-formal," kata Asmawa.
Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu di Cibinong, Sabtu, mengungkapkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat membuat putra-putri asli daerah bersaing dalam sektor industri, pekerja formal maupun non-formal.
Menurut dia, Kadin Kabupaten Bogor memegang peranan penting merevitalisasi pendidikan vokasi bagi masyarakat usia produktif di Bumi Tegar Beriman.
"Melalui revitalisasi pendidikan vokasi, kita akan mendorong lahirnya SDM khususnya di sektor industri atau pekerja non-formal dan formal memiliki kualitas kompetensi dan kemampuan secara individu," ujar Asmawa.
Asmawa menyebutkan, lapangan pekerjaan yang ada di Kabupaten Bogor, termasuk sektor non-formal justru didominasi oleh orang luar Bogor. Hal ini, kata dia, disebabkan kurangnya kompetensi warga lokal untuk bersaing.
"Kabupaten Bogor ini banyak industri, tetapi hari ini sangat miris kita lihat pekerja yang ada di sektor ini hanya kurang lebih 30 persen dan 70 persennya dari luar Bogor. Harapan kita, dengan revitalisasi pendidikan vokasi, peningkatan kompetensi ini bisa terjembatani," ujarnya.
Menurut dia, Kadin memiliki peran sentral dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat Kabupaten Bogor untuk bisa bekerja di wilayahnya sendiri.
"Nanti yang sudah mengikuti pendidikan vokasi akan mendapatkan sertifikat pada bidang tertentu sehingga terkualifikasi kemampuannya untuk bekerja baik di sektor formal maupun non-formal," kata Asmawa.