Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Ketahanan Pangan bersama Dharma Wanita Kota Kendari menggelar bazar pangan murah dalam rangka mengendalikan harga dan inflasi menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Adha 1445 Hijriah.
Pejabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, mengatakan tujuan kegiatan bazar pangan murah ini adalah untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Kegiatan itu berlangsung di lapangan parkir Kantor Balai Kota Kendari.
"Seperti beras SPHP 5 kg kami jual seharga Rp58 ribu, MinyaKita premium seharga Rp17 ribu, MinyaKita 1 liter seharga Rp14 ribu, gula pasir 1 kg seharga Rp17 ribu, bawang merah 1 kg seharga Rp35 ribu, dan bawang putih 1 kg seharga Rp45 ribu," katanya.
Yusup melanjutkan harga barang di bazar pangan murah ini relatif lebih murah dibandingkan harga di pasaran umum karena berlaku harga dari distributor.
"Untuk itu, kami mengajak masyarakat Kota Kendari memanfaatkan bazar pangan kuliner murah ini dengan baik, berbelanjalah sesuai dengan kebutuhan, jangan berlebihan," ujarnya.
Selain itu, dilihat dari bulan Mei Kota Kendari mengalami inflasi sebesar 0,09 dan nasional deflasi 0,03 dan Sultra 0,10. Selanjutnya dilihat dari inflasi tahunan Kota Kendari sebesar 2,55 di bawah rata-rata nasional sebesar 2,84 juga di bawah rata-rata Sulawesi Tenggara sebesar 2,57.
"Ini artinya kita mampu menekan angka inflasi dengan kerja-kerja yang kita lakukan saat ini yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD) Kota Kendari," katanya.
Ia berharap semua pihak tetap bersinergi untuk mengendalikan angka inflasi seperti penyelenggaraan bazar pangan kuliner murah yang diselenggarakan pemerintah kota bersama dengan Persatuan Dharma Wanita Kota Kendari.
"Untuk itu saya mengharapkan agar instansi terkait terus menerus melakukan pemantauan harga pangan dan berkoordinasi dengan stakeholder pangan, sehingga kita dapat melakukan Langkah kongkrit bila sewaktu-waktu terjadi ketidakstabilan harga pangan di pasaran," katanya.
"Kemudian, Pemkot Kendari juga telah melakukan langkah-langkah konkret yaitu dengan melakukan sosialisasi, edukasi, serta kampanye stop boros pangan dan berbelanjalah sesuai dengan kebutuhan," tuturnya.
Pejabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, mengatakan tujuan kegiatan bazar pangan murah ini adalah untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Kegiatan itu berlangsung di lapangan parkir Kantor Balai Kota Kendari.
"Seperti beras SPHP 5 kg kami jual seharga Rp58 ribu, MinyaKita premium seharga Rp17 ribu, MinyaKita 1 liter seharga Rp14 ribu, gula pasir 1 kg seharga Rp17 ribu, bawang merah 1 kg seharga Rp35 ribu, dan bawang putih 1 kg seharga Rp45 ribu," katanya.
Yusup melanjutkan harga barang di bazar pangan murah ini relatif lebih murah dibandingkan harga di pasaran umum karena berlaku harga dari distributor.
"Untuk itu, kami mengajak masyarakat Kota Kendari memanfaatkan bazar pangan kuliner murah ini dengan baik, berbelanjalah sesuai dengan kebutuhan, jangan berlebihan," ujarnya.
Selain itu, dilihat dari bulan Mei Kota Kendari mengalami inflasi sebesar 0,09 dan nasional deflasi 0,03 dan Sultra 0,10. Selanjutnya dilihat dari inflasi tahunan Kota Kendari sebesar 2,55 di bawah rata-rata nasional sebesar 2,84 juga di bawah rata-rata Sulawesi Tenggara sebesar 2,57.
"Ini artinya kita mampu menekan angka inflasi dengan kerja-kerja yang kita lakukan saat ini yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD) Kota Kendari," katanya.
Ia berharap semua pihak tetap bersinergi untuk mengendalikan angka inflasi seperti penyelenggaraan bazar pangan kuliner murah yang diselenggarakan pemerintah kota bersama dengan Persatuan Dharma Wanita Kota Kendari.
"Untuk itu saya mengharapkan agar instansi terkait terus menerus melakukan pemantauan harga pangan dan berkoordinasi dengan stakeholder pangan, sehingga kita dapat melakukan Langkah kongkrit bila sewaktu-waktu terjadi ketidakstabilan harga pangan di pasaran," katanya.
"Kemudian, Pemkot Kendari juga telah melakukan langkah-langkah konkret yaitu dengan melakukan sosialisasi, edukasi, serta kampanye stop boros pangan dan berbelanjalah sesuai dengan kebutuhan," tuturnya.