Kendari, Sultra (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara, menggelar gerakan pangan murah (GPM) dengan menjual 24 ton beras premium, yang berlangsung di Gedung Barugano Lawa, Kelurahan Wamelai, Kecamatan Lawa.
Penjabat (Pj) Muna Barat (Mubar) Sulawesi Tenggara La Ode Butolo di Laworo, Mubar, Sultra, Selasa, mengatakan penyelenggaraan GPM dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi Idul Adha 1445 Hijriah dalam dua pekan lagi.
"GPM hari ini juga bertujuan untuk mengendalikan inflasi. Dan, GPM telah berkontribusi pada prestasi Mubar dalam capaian deflasi 0,2 persen pada pertengahan tahun ini," jelasnya.
Menurut dia, berkat kerja pemda dan partisipasi semua pihak, sehingga pada semester pertama 2024, Mubar keluar dari persoalan inflasi.
Untuk mempertahankan capaian tersebut maka kegiatan inspeksi mendadak pasar, Rumah Pangan Kita (RPK) dan GPM harus terus dilakukan.
"Sidak pasar rutin kita lakukan, kemudian RPK jalan terus supaya kita aman dari inflasi," ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mubar La Ode Aka mengungkapkan GPM dilaksanakan pada tiga tempat yakni di Lawa Raya, Kusambi Raya, dan Tiworo Raya.
"Pada hari pertama kita lakukan di Lawa Raya. Jumlah penerima di Lawa Raya sejumlah 636 orang dan masing-masing orang menerima paket sembako 10 kilogram beras premium, gula pasir 1 kilogram dan minyak goreng 1 liter," sebutnya.
Selanjutnya, ujar La Ode Aka, GPM akan dilakukan di Kecamatan Kusambi Raya dengan jumlah penerima 760 orang dan Tiworo Raya jumlah penerimanya 1.004 orang.
Menurutnya, sasaran penerima GPM ini adalah masyarakat miskin, miskin ekstrem dan berisiko stunting.
"Secara keseluruhan, beras premium yang akan dijual adalah 24 ton, gula pasir 2.400 kilogram dan minyak goreng bermerek 2.400 liter," bebernya.
Ia menambahkan pada penjualan paket sembako ini Pemkab Mubar menyubsidi 23 persen dari harga normal.
Harga normal untuk satu paket sembako Rp181 ribu dan setelah disubsidi masyarakat membeli dengan harga Rp139.500 per paket sembako.
"Mudah-mudahan dapat meringankan beban masyarakat apalagi menghadapi Idul Adha ini," harapnya.
Penjabat (Pj) Muna Barat (Mubar) Sulawesi Tenggara La Ode Butolo di Laworo, Mubar, Sultra, Selasa, mengatakan penyelenggaraan GPM dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi Idul Adha 1445 Hijriah dalam dua pekan lagi.
"GPM hari ini juga bertujuan untuk mengendalikan inflasi. Dan, GPM telah berkontribusi pada prestasi Mubar dalam capaian deflasi 0,2 persen pada pertengahan tahun ini," jelasnya.
Menurut dia, berkat kerja pemda dan partisipasi semua pihak, sehingga pada semester pertama 2024, Mubar keluar dari persoalan inflasi.
Untuk mempertahankan capaian tersebut maka kegiatan inspeksi mendadak pasar, Rumah Pangan Kita (RPK) dan GPM harus terus dilakukan.
"Sidak pasar rutin kita lakukan, kemudian RPK jalan terus supaya kita aman dari inflasi," ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mubar La Ode Aka mengungkapkan GPM dilaksanakan pada tiga tempat yakni di Lawa Raya, Kusambi Raya, dan Tiworo Raya.
"Pada hari pertama kita lakukan di Lawa Raya. Jumlah penerima di Lawa Raya sejumlah 636 orang dan masing-masing orang menerima paket sembako 10 kilogram beras premium, gula pasir 1 kilogram dan minyak goreng 1 liter," sebutnya.
Selanjutnya, ujar La Ode Aka, GPM akan dilakukan di Kecamatan Kusambi Raya dengan jumlah penerima 760 orang dan Tiworo Raya jumlah penerimanya 1.004 orang.
Menurutnya, sasaran penerima GPM ini adalah masyarakat miskin, miskin ekstrem dan berisiko stunting.
"Secara keseluruhan, beras premium yang akan dijual adalah 24 ton, gula pasir 2.400 kilogram dan minyak goreng bermerek 2.400 liter," bebernya.
Ia menambahkan pada penjualan paket sembako ini Pemkab Mubar menyubsidi 23 persen dari harga normal.
Harga normal untuk satu paket sembako Rp181 ribu dan setelah disubsidi masyarakat membeli dengan harga Rp139.500 per paket sembako.
"Mudah-mudahan dapat meringankan beban masyarakat apalagi menghadapi Idul Adha ini," harapnya.