Kendari (ANTARA) - Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari menyebut bahwa aktivitas sesar lokal menjadi penyebab gempa bumi dangkal magnitudo 4,7 di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari Rudin di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa gempa bumi tektonik yang mengguncang Kabupaten Konkep tersebut terjadi sekitar pukul 05.16 WITA dengan lokasi titik terletak pada koordinat 4.16 Lintang Selatan (LS), 123.31 Bujur Timur (BT).
"Atau tepatnya berlokasi di laut pada Jarak 34 kilometer Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sultra,pada kedalaman 10 kilometer," kata Rudin.
Dia menyebutkan bahwa adapun jenis dan mekanisme gempa bumi itu, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di Tenggara Kabupaten Konkep.
"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Buton Utara, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk yang berlalu," ujarnya.
Meski begitu, lanjut Rudin, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Rudin menyampaikan bahwa hingga saat ini berdasarkan dengan pemantauan BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda Kembali ke dalam rumah," tambah Rudin.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari Rudin di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa gempa bumi tektonik yang mengguncang Kabupaten Konkep tersebut terjadi sekitar pukul 05.16 WITA dengan lokasi titik terletak pada koordinat 4.16 Lintang Selatan (LS), 123.31 Bujur Timur (BT).
"Atau tepatnya berlokasi di laut pada Jarak 34 kilometer Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sultra,pada kedalaman 10 kilometer," kata Rudin.
Dia menyebutkan bahwa adapun jenis dan mekanisme gempa bumi itu, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di Tenggara Kabupaten Konkep.
"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Buton Utara, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk yang berlalu," ujarnya.
Meski begitu, lanjut Rudin, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Rudin menyampaikan bahwa hingga saat ini berdasarkan dengan pemantauan BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda Kembali ke dalam rumah," tambah Rudin.