Kendari (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara LM Husein Tali mengatakan bapak asuh berperan penting dalam penurunan stunting di daerah itu, di mana pada 2024 angkanya turun menjadi 127 orang, sedangkan tahun lalu 201 orang.
"Jumlah kasus stunting tahun ini sisa 127 orang sementara di tahun lalu mencapai 201 orang dan ini berkat peran orang tua asuh atau berkurang 74 orang," kata dia di Muna Barat, Kamis.
Ia menuturkan keberadaan bapak asuh dalam penanganan stunting memiliki peran yang signifikan.
Anak balita yang menderita stunting disebabkan kurang mengonsumsi nutrisi dari protein hewani, baik daging sapi, ayam, maupun telur. Dengan adanya program bapak asuh kebutuhan protein hewani bagi anak terpenuhi.
"Seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) jadi bapak asuh, dan alhamdulillah hasilnya sangat signifikan," katanya.
Husein mengatakan keberhasilan menurunkan jumlah stunting juga berkat penanganan dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Barat.
"Ini semua karena kerja kolaborasi sehingga angka stunting turun. Pastinya kita upayakan jumlah stunting setiap tahun berkurang," ucapnya.
Selain itu, guna mengatasi stunting pihaknya bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama setempat.
Kerja sama ini diimplementasikan dalam bentuk ketika mempelai perempuan yang hendak melangsungkan pernikahan harus aman dari anemia.
"Mempelai perempuan yang dinikahkan oleh Kantor Kementerian Agama tidak mengalami anemia," katanya.
"Jumlah kasus stunting tahun ini sisa 127 orang sementara di tahun lalu mencapai 201 orang dan ini berkat peran orang tua asuh atau berkurang 74 orang," kata dia di Muna Barat, Kamis.
Ia menuturkan keberadaan bapak asuh dalam penanganan stunting memiliki peran yang signifikan.
Anak balita yang menderita stunting disebabkan kurang mengonsumsi nutrisi dari protein hewani, baik daging sapi, ayam, maupun telur. Dengan adanya program bapak asuh kebutuhan protein hewani bagi anak terpenuhi.
"Seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) jadi bapak asuh, dan alhamdulillah hasilnya sangat signifikan," katanya.
Husein mengatakan keberhasilan menurunkan jumlah stunting juga berkat penanganan dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Barat.
"Ini semua karena kerja kolaborasi sehingga angka stunting turun. Pastinya kita upayakan jumlah stunting setiap tahun berkurang," ucapnya.
Selain itu, guna mengatasi stunting pihaknya bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama setempat.
Kerja sama ini diimplementasikan dalam bentuk ketika mempelai perempuan yang hendak melangsungkan pernikahan harus aman dari anemia.
"Mempelai perempuan yang dinikahkan oleh Kantor Kementerian Agama tidak mengalami anemia," katanya.