Kendari (ANTARA) - Pj. Sekretaris Daerah Kolaka, Muhammad Fadlansyah, menerima kunjungan Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN RI, Faharuddin, Kemendagri dan Kepala Perwakilan BKKBN Sultra beserta tim.
Pertemuan tersebut berlangsung di Rumah Jabatan Sekda. Turut hadir Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Kolaka, dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kolaka, Andi Wahidah.
Pertemuan tersebut membahas kolaborasi program-program penting terkait percepatan penurunan stunting, keluarga berencana dan pengendalian penduduk di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kabupaten Kolaka.
Muhammad Fadlansyah menyambut baik kolaborasi tersebut, dan memberikan apresiasi atas upaya BKKBN mendorong program Percepatan Penurunan Stunting dan Keluarga Berencana yang berkelanjutan di Kabupaten Kolaka.
“Hingga saat ini angka stunting di Kabupaten Kolaka hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 naik 1,2 persen, dari 22,6 persen di tahun 2022 menjadi 23,8 persen di 2023. "Insya Allah dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi untuk evaluasi percepatan penurunan stunting,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama dalam hal penurunan angka stunting dan pengendalian penduduk yang berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur Analisa Dampak Kependudukan BKKBN RI Faharuddin, menyampaikan komitmen lembaganya untuk terus mendukung dan memfasilitasi program-program dalam upaya penurunan stunting dan Keluarga Berencana di Kabupaten Kolaka.
“Kita harus berkeyakinan bahwa stunting harus kita urus sebaik mungkin. Karena salah satu kesuksesan terbesar kita adalah sukses dalam penanganan stunting,” ungkapnya.
Faharuddin juga mengapresiasi langkah-langkah inovatif yang telah dilakukan pemerintah kabupaten serta prestasi yang telah dicapai melalui berbagai program terkait dengan upaya penurunan stunting dan Keluarga Berencana di Kabupaten Kolaka.
Pertemuan tersebut berlangsung di Rumah Jabatan Sekda. Turut hadir Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Kolaka, dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kolaka, Andi Wahidah.
Pertemuan tersebut membahas kolaborasi program-program penting terkait percepatan penurunan stunting, keluarga berencana dan pengendalian penduduk di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kabupaten Kolaka.
Muhammad Fadlansyah menyambut baik kolaborasi tersebut, dan memberikan apresiasi atas upaya BKKBN mendorong program Percepatan Penurunan Stunting dan Keluarga Berencana yang berkelanjutan di Kabupaten Kolaka.
“Hingga saat ini angka stunting di Kabupaten Kolaka hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 naik 1,2 persen, dari 22,6 persen di tahun 2022 menjadi 23,8 persen di 2023. "Insya Allah dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi untuk evaluasi percepatan penurunan stunting,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama dalam hal penurunan angka stunting dan pengendalian penduduk yang berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur Analisa Dampak Kependudukan BKKBN RI Faharuddin, menyampaikan komitmen lembaganya untuk terus mendukung dan memfasilitasi program-program dalam upaya penurunan stunting dan Keluarga Berencana di Kabupaten Kolaka.
“Kita harus berkeyakinan bahwa stunting harus kita urus sebaik mungkin. Karena salah satu kesuksesan terbesar kita adalah sukses dalam penanganan stunting,” ungkapnya.
Faharuddin juga mengapresiasi langkah-langkah inovatif yang telah dilakukan pemerintah kabupaten serta prestasi yang telah dicapai melalui berbagai program terkait dengan upaya penurunan stunting dan Keluarga Berencana di Kabupaten Kolaka.