Kendari (ANTARA) - Orientasi program Bangga Kencana BKKBN dan Percepatan Penurunan Stunting Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting tingkat kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara, 2024
Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Sulawesi Tenggara yang diwakili Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting, Agus Salim, dalam rilis yang terima, Selasa mengatakan kegiatan Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang diikuti oleh Kader BKB, keluarga yang memiliki Baduta yang berjumlah 60 orang, PIK Remaja berjumlah 40 orang yang terdiri dari Siswa yang tergabung dalam kegiatan PIK Remaja serta PKB/PLKB sejumlah 20 orang.
Penurunan angka prevalensi stunting di tanah air dari 2013 sampai 2016 rata-rata mencapai 1,3 persen per tahun, yakni dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 34 persen pada 2016. Sedangkan dari 2016 sampai 2021 rata-rata turun 1,6 persen per tahun dan dari 2021 sampai 2022 rata-rata turun 2,8 persen per tahun. Sehingga, pada 2022 angka prevalensi stunting di Indonesia menjadi 21,6 persen.
Tiga kegiatan yang dilakukan di Kolaka Utara yaitu Orientasi KKA di kelompok BKB, Edukasi Gizi dan Anemia serta Praktik Baik PPKS di balai Penyuluhan yang dilaksanakan selama 1 hari.
Agus Salim menyampaikan terimakasih kepada Pj. Bupati Kolaka Utara dalam hal ini di wakili Sekda Taupiq S, untuk membuka acara Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Perwakilan BKKBN Sultra, hal ini menandakan komitmen yang sangat besar dalam melaksanakan kegiatan ini.
Ungkapan Terimakasih juga di sampaikan Agus Salim kepada para guru pendamping bagi PIK-R yang berkesempatan hadir pada kegiatan ini dalam mendampingi PIK Remaja yang juga hadir dalam kegiatan Edukasi Gizi dan Anemia pada kegiatan BKR. Ujarnya.
Kegiatan Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Kolaka Utara merupakan langkah awal kita untuk dapat memantau perkembangan anak sejak dari usia dini yang mana dengan menggunakan KKA, kita bisa mengetahui perkembangan balita sejak awal apakah terindikasi Stunting atau tidak dengan memantau perkembangannya melalui KKA, kata Agus Salim.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kolaka Utara Taupiq menyatakan mengapresiasi kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara terkait Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Prov Sultra yang turut menyasar kabupaten Kolaka Utara ini.
Masalah stunting merupakan masalah prioritas pemerintah pusat sampai pemerintah daerah yang harus dituntaskan, mengingat dampaknya yang sangat kompleks.
"Kami terus berupaya untuk melakukan akselerasi dalam menyelesaikan permasalahan stunting di Kolaka Utara," kata Taupiq.
"Langkah intervensi yang kami lakukan adalah dengan menyediakan kebijakan, anggaran dan dukungan lainnya, seperti membuat berbagai program inovatif dan meningkatkan peran kelembagaan seperti Posyandu, PKK dan PAUD," kata Taupiq.
"Melalui kegiatan orientasi seperti ini kita akan memperkuat berbagai langkah sebelumnya yang telah secara signifikan berhasil menurunkan angka stunting," tuturnya.
Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Sulawesi Tenggara yang diwakili Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting, Agus Salim, dalam rilis yang terima, Selasa mengatakan kegiatan Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang diikuti oleh Kader BKB, keluarga yang memiliki Baduta yang berjumlah 60 orang, PIK Remaja berjumlah 40 orang yang terdiri dari Siswa yang tergabung dalam kegiatan PIK Remaja serta PKB/PLKB sejumlah 20 orang.
Penurunan angka prevalensi stunting di tanah air dari 2013 sampai 2016 rata-rata mencapai 1,3 persen per tahun, yakni dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 34 persen pada 2016. Sedangkan dari 2016 sampai 2021 rata-rata turun 1,6 persen per tahun dan dari 2021 sampai 2022 rata-rata turun 2,8 persen per tahun. Sehingga, pada 2022 angka prevalensi stunting di Indonesia menjadi 21,6 persen.
Tiga kegiatan yang dilakukan di Kolaka Utara yaitu Orientasi KKA di kelompok BKB, Edukasi Gizi dan Anemia serta Praktik Baik PPKS di balai Penyuluhan yang dilaksanakan selama 1 hari.
Agus Salim menyampaikan terimakasih kepada Pj. Bupati Kolaka Utara dalam hal ini di wakili Sekda Taupiq S, untuk membuka acara Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Perwakilan BKKBN Sultra, hal ini menandakan komitmen yang sangat besar dalam melaksanakan kegiatan ini.
Ungkapan Terimakasih juga di sampaikan Agus Salim kepada para guru pendamping bagi PIK-R yang berkesempatan hadir pada kegiatan ini dalam mendampingi PIK Remaja yang juga hadir dalam kegiatan Edukasi Gizi dan Anemia pada kegiatan BKR. Ujarnya.
Kegiatan Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Kolaka Utara merupakan langkah awal kita untuk dapat memantau perkembangan anak sejak dari usia dini yang mana dengan menggunakan KKA, kita bisa mengetahui perkembangan balita sejak awal apakah terindikasi Stunting atau tidak dengan memantau perkembangannya melalui KKA, kata Agus Salim.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kolaka Utara Taupiq menyatakan mengapresiasi kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara terkait Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Prov Sultra yang turut menyasar kabupaten Kolaka Utara ini.
Masalah stunting merupakan masalah prioritas pemerintah pusat sampai pemerintah daerah yang harus dituntaskan, mengingat dampaknya yang sangat kompleks.
"Kami terus berupaya untuk melakukan akselerasi dalam menyelesaikan permasalahan stunting di Kolaka Utara," kata Taupiq.
"Langkah intervensi yang kami lakukan adalah dengan menyediakan kebijakan, anggaran dan dukungan lainnya, seperti membuat berbagai program inovatif dan meningkatkan peran kelembagaan seperti Posyandu, PKK dan PAUD," kata Taupiq.
"Melalui kegiatan orientasi seperti ini kita akan memperkuat berbagai langkah sebelumnya yang telah secara signifikan berhasil menurunkan angka stunting," tuturnya.