Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyajikan 650 dulang atau talang berisi makanan tradisional saat menggelar halal bihalal bersama masyarakat Muna di Lapangan Benu, benua Kendari.
650 talang tersebut berasal dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkot Kendari serta seluruh kelurahan yang ada di Kota Kendari.
Penjabat (Pj) Walikota Kendari Muhammad Yusup, di Kendari, Sabtu, mengatakan halal bihalal yang digelar Pemkot Kendari dengan melibatkan masyarakat Muna dan juga seluruh masyarakat yang ada di Kota Kendari merupakan salah satu upaya menumbuhkan kebersamaan dan menjalin Kembali silaturahmi masyarakat yang terdiri beragam suku.
"Selaku pimpinan di kota Kendari saya apresiasi serta hormat, dimana saya berkesempatan bersilaturahmi bersama para orang tua saya, masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat Muna, serta tokoh adat berbagai perwakilan etnis lainnya," kata Muhammad Yusup.
Menurutnya, Kota Kendari adalah kota yang sangat majemuk, dimana terdiri dari berbagai macam suku dan agama, tetapi tetap bisa hidup rukun dan saling berdampingan satu sama lain.
Bagi Yusup, keberagaman itu bukanlah sekat, melainkan semuanya adalah bagian dari satu kesatuan masyarakat Kota Kendari.
"Begitu banyak etnis yang ada di kota Kendari ini, ada suku Tolaki, Muna, Moronene, Buton, Bugis Makassar, Toraja, Jawa Bali, Batak, Papua, dan masih banyak lagi yang semuanya adalah bagian dari keluarga besar masyarakat Kota Kendari yang harus hidup rukun dan penuh toleransi,” katanya.
Ia menambahkan tinggal beberapa hari lagi Kota Kendari akan merayakan ulang tahun ke-193 dan pada usia tersebut sudah sepantasnya ibu kota provinsi Sultra ini menjadi cerminan yang baik dimata orang, salah satunya dengan keharmonisan dan kedamaiannya.
“Tanggal 9 Mei 2024 nanti Kendari akan merayakan ulang tahun, dimana kegiatan ini adalah salah satu cara kita untuk menyatukan visi dan misi bersama demi kemajuan kota yang kita cintai ini,” tambahnya.
650 talang tersebut berasal dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkot Kendari serta seluruh kelurahan yang ada di Kota Kendari.
Penjabat (Pj) Walikota Kendari Muhammad Yusup, di Kendari, Sabtu, mengatakan halal bihalal yang digelar Pemkot Kendari dengan melibatkan masyarakat Muna dan juga seluruh masyarakat yang ada di Kota Kendari merupakan salah satu upaya menumbuhkan kebersamaan dan menjalin Kembali silaturahmi masyarakat yang terdiri beragam suku.
"Selaku pimpinan di kota Kendari saya apresiasi serta hormat, dimana saya berkesempatan bersilaturahmi bersama para orang tua saya, masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat Muna, serta tokoh adat berbagai perwakilan etnis lainnya," kata Muhammad Yusup.
Menurutnya, Kota Kendari adalah kota yang sangat majemuk, dimana terdiri dari berbagai macam suku dan agama, tetapi tetap bisa hidup rukun dan saling berdampingan satu sama lain.
Bagi Yusup, keberagaman itu bukanlah sekat, melainkan semuanya adalah bagian dari satu kesatuan masyarakat Kota Kendari.
"Begitu banyak etnis yang ada di kota Kendari ini, ada suku Tolaki, Muna, Moronene, Buton, Bugis Makassar, Toraja, Jawa Bali, Batak, Papua, dan masih banyak lagi yang semuanya adalah bagian dari keluarga besar masyarakat Kota Kendari yang harus hidup rukun dan penuh toleransi,” katanya.
Ia menambahkan tinggal beberapa hari lagi Kota Kendari akan merayakan ulang tahun ke-193 dan pada usia tersebut sudah sepantasnya ibu kota provinsi Sultra ini menjadi cerminan yang baik dimata orang, salah satunya dengan keharmonisan dan kedamaiannya.
“Tanggal 9 Mei 2024 nanti Kendari akan merayakan ulang tahun, dimana kegiatan ini adalah salah satu cara kita untuk menyatukan visi dan misi bersama demi kemajuan kota yang kita cintai ini,” tambahnya.