Kendari (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap segala unsur yang tersisa dari Pemilu 2024, terutama logistik, meski Pemilu 2024 sudah usai dan segera dilanjutkan dengan Pilkada Serentak.
Ketua Bawaslu Sultra Iwan Rompo Banne, di Kendari, Senin, mengatakan pihaknya terus bekerja seperti biasa meskipun Pemilu sudah selesai, terutama mengawasi logistik yang telah selesai digunakan pada Pemilu yang lalu serta melakukan proses pemeriksaan pada pelanggaran-pelanggaran yang masih terus berjalan.
“Jangan dikira Pemilu selesai, lalu tugas Bawaslu juga selesai, karena hingga kini kami terus bekerja, apalagi beberapa bulan ke depan akan ada Pilkada serentak lagi jadi masih padat tugas kami,” ujar Iwan Rompo.
Ia menuturkan hingga saat ini pengawasan terhadap logistik yang telah digunakan pada Pemilu lalu masih diawasi sebab hal itu merupakan properti publik yang harus terus dikawal jangan sampai ada yang misalnya membuka segel dari semua properti tersebut tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.
Belum lagi soal pelanggaran yang terjadi, hingga saat ini untuk pelanggaran-pelanggaran tersebut masih menjalani proses penyelesaian.
“Seperti contoh kasus di Buton Selatan dilakukan pemeriksaan karena tidak menjalankan rekomendasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) serta di Wangi - Wangi Selatan terkait dugaan penggelembungan suara itu semua masih dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Terkait netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) sendiri, lanjutnya, paling banyak terdapat di Kabupaten Kolaka dimana dalam satu kegiatan ada lebih dari 20 ASN.
Ia menambahkan, Pemilu memang sudah selesai tetapi pemenangnya belum bisa ditetapkan sebab masih bersengketa maka jangan sampai ada gerakan tambahan yang mengindikasikan berpihak ke sesuatu.
Ketua Bawaslu Sultra Iwan Rompo Banne, di Kendari, Senin, mengatakan pihaknya terus bekerja seperti biasa meskipun Pemilu sudah selesai, terutama mengawasi logistik yang telah selesai digunakan pada Pemilu yang lalu serta melakukan proses pemeriksaan pada pelanggaran-pelanggaran yang masih terus berjalan.
“Jangan dikira Pemilu selesai, lalu tugas Bawaslu juga selesai, karena hingga kini kami terus bekerja, apalagi beberapa bulan ke depan akan ada Pilkada serentak lagi jadi masih padat tugas kami,” ujar Iwan Rompo.
Ia menuturkan hingga saat ini pengawasan terhadap logistik yang telah digunakan pada Pemilu lalu masih diawasi sebab hal itu merupakan properti publik yang harus terus dikawal jangan sampai ada yang misalnya membuka segel dari semua properti tersebut tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.
Belum lagi soal pelanggaran yang terjadi, hingga saat ini untuk pelanggaran-pelanggaran tersebut masih menjalani proses penyelesaian.
“Seperti contoh kasus di Buton Selatan dilakukan pemeriksaan karena tidak menjalankan rekomendasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) serta di Wangi - Wangi Selatan terkait dugaan penggelembungan suara itu semua masih dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Terkait netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) sendiri, lanjutnya, paling banyak terdapat di Kabupaten Kolaka dimana dalam satu kegiatan ada lebih dari 20 ASN.
Ia menambahkan, Pemilu memang sudah selesai tetapi pemenangnya belum bisa ditetapkan sebab masih bersengketa maka jangan sampai ada gerakan tambahan yang mengindikasikan berpihak ke sesuatu.