Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)  sukses melepas 183 peserta program Pemagangan Dalam Negeri (PDN), yang tersebar pada 22 perusahaan di tiga kabupaten/kota di wilayah tersebut.
 
Kepala Disnakertrans Sultra, LM Ali Haswandy, mengatakan Pemprov Sultra melalui Dana dekonsentrasi dinas transmigrasi dan tenaga kerja melaksanakan kegiatan pemagangan dalam negeri di 22 perusahaan untuk 183 peserta magang tahun anggaran 2024. 
 
"Jadi program ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usaha. Dalam program ini, peserta magang mendapatkan pengalaman dan keahlian langsung di tempat kerja," katanya di Kendari, (27/3).

Pemagangan dilaksanakan selama lima bulan. Dan para peserta magang juga mendapat hak-haknya seperti insentif sebesar 1 juta per bulan selama lima bulan, asuransi BPJS Ketenagakerjaan, sertifikat dan pakaian seragam, sehingga semua peserta magang dapat dimanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.  

"Sesungguhnya masih banyak yang ingin ikut program ini namun kami hanya menerima 183 orang. Karena itu dari total yang ada manfaatkan kesempatan yang diberikan. Gali keterampilan kepada instruktur di perusahaan masing-masing. Jaga attitude dan perilaku selama mengikuti proses magang," kata Ali Haswandy.
 
Dikatakan, program pemagangan dalam negeri ini menjadi salah satu upaya untuk menyediakan tenaga kerja berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan telah terpenuhinya kuota pemagangan sebanyak 183 orang, yang ditempatkan di berbagai perusahaan di wilayah Kota Kendari, Kabupaten Kolaka, dan Kabupaten Bombana, program ini diharapkan menjadi langkah  menuju SDM produktif dan kompeten.
  Tim FKJP dan Disnakertrans Sultra bersama Direktur KSPPS Muharjam Kolaka  saat melakukan monitoring langsung ke Kolaka (26/3) (Antara/Azis Senong)  
"Kami sangat bersemangat melihat respons positif dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam program ini. Mereka telah memberikan kesempatan berharga bagi peserta magang untuk belajar dan berkembang di dunia kerja sesungguhnya. Terimakasih kepada perusahaan yang menerima pemagangan termasuk menerima beberapa orang dari penyandang disabilitas," ujar Ali Haswandy.
 
Selain memberikan manfaat bagi peserta magang, program pemagangan dalam negeri ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan memiliki tenaga kerja yang berkualitas dan terlatih, perusahaan-perusahaan di Sultra diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saingnya mereka.  
 
"Sehingga saat selesai magang, diharapkan selain bisa diterima kerja di perusahaan tempat mereka magang,  juga kami berharap beberapa ada yang dapat membuka lapangan kerja baru,"ucapnya.
 
Ali Haswandy juga menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan tenaga kerja.

"Kami berkomitmen untuk terus memperkuat program-program seperti ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Sultra,"ujarnya.
 
Dengan di lepasnya 183 peserta magang ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang baik antara pemagangan,  perusahaan, dan pemerintah dalam memajukan sektor ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara.

"Program ini menjadi tonggak penting dalam upaya mencetak generasi muda yang siap bersaing dan berkontribusi dalam dunia kerja," ujarnya. 
  Suasana di mana peserta Magang Dalam Negeri di Bombana saat mengikuti zoom pembukaan magang yang di laksanakan pada Senin (25/3) di salah satu perusahaan di Bombana. (Antara/Azis Senong)


FKJP monitorin di Kolaka dan Bombana

Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Sulawesi Tenggara, usai pelepasan 183 peserta pemagangan, tim dari FKJP Sultra beserta staf Disnakertrans Sultra melakukan monitoring ke dua kabupaten yakni Kolaka dan Bombana.

Di Bombana dipimpin langsung Ketua FKJP Sultra Mahaseng Mustafa bersama Kabid Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Sultra Haeril Anwar Bakry dan Arman Saboli sementara di Kolaka dipimpin Azis Senong anggota FKJP dan Ny Yulis dari Disnakertrans.

Untuk diketahui, dari 22 perusahaan yang bermitra sebagai penyelenggara pemagangan ada lima perusahaan di Kabupaten Kolaka yakni PT.Satria Jaya Sultra, Penjahit IFA, Maxel Kolaka, Koperasi dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Muharjam dan Hotel Sutan. Sementara di Bombana PT Jhonlin Batu Mandiri dan PT Buton Smart Englis Cours.

Kegiatan monitoring yang dilakukan tim FKJP dan Disnakertrans Sultra pada dua kabupaten untuk mengetahui dan berkomunikasi langsung kepada pihak perusahaan dan peserta magang.

"Saya berterima kasih kepada Pemprov Sultra dalam hal ini Disnakertrans yang kembali membuka program pemagangan dalam negeri. Dan tahun ini merupakan kedua kalinya saya diberi kepercayaan untuk melakukan pemagangan," ujar Direktur KSPPS Kolaka Muharjam kepada tim FKJP Sultra.
  Tim FKJP dan Disnakertran Sultra saat melakukan monitoring di usaha menjahit IFA di Kolaka. (Antara/Azis Senong)

Pewarta : Azis Senong/Andry
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024