Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara tengah mengampanyekan gerakan "One day one egg" yang dinilai lebih cepat menurunkan angka stunting di daerah itu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas PPKB) Wakatobi Safiuddin di Wakatobi Kamis mengatakan, alasan pihaknya melakukan intervensi menggunakan telur itu karena telur memiliki berbagai manfaat untuk perkembangan anak, dan dinilai efektif dalam menangani stunting.

"Gerakan One day one egg ini muncul dalam satu diskusi yang bertujuan untuk mengurangi risiko stunting sebanyak 475 anak berisiko stunting di daerah itu," katanya.

Safiuddin menjelaskan, selain itu juga perlunya fokus intervensi pada sasaran yang tepat, seperti calon pengantin, ibu hamil, balita, dan bayi.

Namun, untuk mencapai hal itu diperlukan data yang akurat dan komitmen dari semua pihak terkait.

Koordinator Program Manager Satgas Stunting Provinsi Sultra, Adi Supryatno menyoroti pentingnya melihat progres dalam penanganan stunting di tingkat lokal, seperti kabupaten Wakatobi.

Dia juga menyoroti beberapa pola intervensi yang telah diusulkan, termasuk pendekatan keluarga berisiko melalui aplikasi ELSIMIL, dan pendekatan multi sektoral melalui kegiatan TPPS.

Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menekankan pentingnya fokus pada satu data sasaran untuk intervensi yang lebih efektif.

Dalam diskusi itu juga dibahas tentang kendala-kendala praktis dalam pelaksanaan program, seperti masalah data, dukungan dari pemerintah desa, dan koordinasi antar-organisasi.

Koordinator Balai Bangga Kencana, Tuti Suwarningsih menyampaikan bahwa kendala seperti keragaman kinerja SDM dan pendampingan TPK menjadi tantangan nyata dalam pelaksanaan program.

Turut dalam diskusi itu utusan dari Bappeda, PKK, dan dari Dinas pekerjaan Umum

Diskusi tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dan tingkat untuk penanganan stunting yang lebih efektif.

Data yang akurat, komitmen dari semua pihak, dan intervensi yang tepat sasaran menjadi fokus utama dalam upaya mengurangi angka stunting di tingkat lokal dan provinsi.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024