Kendari (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) mewujudkan komitmennya dalam mengembangkan sektor pariwisata dengan membangun jalan wisata di daerah itu.
Salah satunya diwujudkan dengan andil membangun Jalan Penghubung Wisata Titian Beton di Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kolaka. Pemanfaatan prasarana wisata tersebut diresmikan Pj. Bupati Kolaka Andi Makkawaru dan disaksikan Wakil Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Adriansyah Chaniago, Rabu.
Hadir pula dalam peresmian, Asisten 2 Setda Kolaka Abbas, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kolaka Achiruddin, Project Director PT Vale IGP Pomalaa Mohammad Rifai, serta sejumlah leaders PT Vale.
Wakil Presiden Direktur PT Vale, Adriansyah Chaniago mengatakan, pembangunan Jalan Penghubung Wisata Titian Beton di Kelurahan Anaiwoi merupakan salah satu program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale IGP Pomalaa. Pembangunan prasarana jembatan tersebut menelan biaya sekitar Rp1,071 miliar.
Dia menjelaskan, sejak awal PT Vale berkomitmen dalam pengembangan potensi wisata di sekitar lokasi operasi tambang. Pada 2023 saja, program PPM PT Vale IGP Pomalaa menyasar pembangunan Jalan Penghubung Wisata Titian Beton di Kelurahan Anaiwoi senilai Rp 1,071 miliar dan pembangunan tiga unit Gazebo Wisata Biota Laut di Desa Tambea.
"Kita akan buktikan bahwa pariwisata juga dapat berkembang beriringan dengan pertambangan. Biasanya pariwisata baru bisa berkembang ketika pertambangan sudah tidak beroperasi," jelasnya.
Adriansyah menuturkan, setahun yang lalu, objek wisata ini belum eksis. Namun, pada kunjungan keduanya ini, objek wisata ini telah rampung. Adriansyah menyadari, program PPM yang dijalankan PT Vale IGP Pomalaa belum banyak, namun dia berharap agar program PPM yang telah dijalankan ini bisa diterima.
“Mohon diterima sebagai niat baik kami untuk bisa tetap berkolaborasi dengan stakeholder dan masyarakat serta untuk menjaga lingkungan,” tuturnya.
Sebagai korporasi, kata dia, PT Vale berkomitmen terhadap 3P yaitu Planet, People, dan Profit. Dia menegaskan, PT Vale tidak hanya menargetkan profit, tapi korporasi juga melihat dua hal lain yang tidak kalah penting, yaitu manusia serta menjaga keberlangsungan alam.
“Secara periodik, tiga hal ini direview dan dilihat pencapaiannya, bukan cuma untuk karyawan, melainkan juga untuk manajemen dan direksi. Alhamdulilah, 3P ini yang coba terus kita jalankan secara istiqomah,” katanya.
Pj. Bupati Kolaka Andi Makkawaru mengapresiasi PT Vale yang telah membangun Jalan Penghubung Wisata Titian Beton di Kelurahan Anaiwoi.
Menurutnya, pembangunan objek wisata berupa rangkaian jembatan ini merupakan wujud kepedulian PT Vale untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam rangka program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu di Bumi Mekongga. Ia berharap, objek wisata yang menelan biaya miliaran rupiah ini terus dijaga dan dipelihara.
“Tolong ini dijaga dan dipelihara. Karena biasanya itu mudah membangun tapi pemeliharaannya itu yang sulit,” pesannya.
Salah satunya diwujudkan dengan andil membangun Jalan Penghubung Wisata Titian Beton di Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kolaka. Pemanfaatan prasarana wisata tersebut diresmikan Pj. Bupati Kolaka Andi Makkawaru dan disaksikan Wakil Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Adriansyah Chaniago, Rabu.
Hadir pula dalam peresmian, Asisten 2 Setda Kolaka Abbas, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kolaka Achiruddin, Project Director PT Vale IGP Pomalaa Mohammad Rifai, serta sejumlah leaders PT Vale.
Wakil Presiden Direktur PT Vale, Adriansyah Chaniago mengatakan, pembangunan Jalan Penghubung Wisata Titian Beton di Kelurahan Anaiwoi merupakan salah satu program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale IGP Pomalaa. Pembangunan prasarana jembatan tersebut menelan biaya sekitar Rp1,071 miliar.
Dia menjelaskan, sejak awal PT Vale berkomitmen dalam pengembangan potensi wisata di sekitar lokasi operasi tambang. Pada 2023 saja, program PPM PT Vale IGP Pomalaa menyasar pembangunan Jalan Penghubung Wisata Titian Beton di Kelurahan Anaiwoi senilai Rp 1,071 miliar dan pembangunan tiga unit Gazebo Wisata Biota Laut di Desa Tambea.
"Kita akan buktikan bahwa pariwisata juga dapat berkembang beriringan dengan pertambangan. Biasanya pariwisata baru bisa berkembang ketika pertambangan sudah tidak beroperasi," jelasnya.
Adriansyah menuturkan, setahun yang lalu, objek wisata ini belum eksis. Namun, pada kunjungan keduanya ini, objek wisata ini telah rampung. Adriansyah menyadari, program PPM yang dijalankan PT Vale IGP Pomalaa belum banyak, namun dia berharap agar program PPM yang telah dijalankan ini bisa diterima.
“Mohon diterima sebagai niat baik kami untuk bisa tetap berkolaborasi dengan stakeholder dan masyarakat serta untuk menjaga lingkungan,” tuturnya.
Sebagai korporasi, kata dia, PT Vale berkomitmen terhadap 3P yaitu Planet, People, dan Profit. Dia menegaskan, PT Vale tidak hanya menargetkan profit, tapi korporasi juga melihat dua hal lain yang tidak kalah penting, yaitu manusia serta menjaga keberlangsungan alam.
“Secara periodik, tiga hal ini direview dan dilihat pencapaiannya, bukan cuma untuk karyawan, melainkan juga untuk manajemen dan direksi. Alhamdulilah, 3P ini yang coba terus kita jalankan secara istiqomah,” katanya.
Pj. Bupati Kolaka Andi Makkawaru mengapresiasi PT Vale yang telah membangun Jalan Penghubung Wisata Titian Beton di Kelurahan Anaiwoi.
Menurutnya, pembangunan objek wisata berupa rangkaian jembatan ini merupakan wujud kepedulian PT Vale untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam rangka program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu di Bumi Mekongga. Ia berharap, objek wisata yang menelan biaya miliaran rupiah ini terus dijaga dan dipelihara.
“Tolong ini dijaga dan dipelihara. Karena biasanya itu mudah membangun tapi pemeliharaannya itu yang sulit,” pesannya.