Kendari (ANTARA) - Harga sejumlah bahan pokok di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai merangkak naik menjelang memasuki Ramadhan 2024.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau, La Ode Ali Hasan dalam pernyataan resmi di Kendari, Senin menyebutkan, harga bahan pokok naik diantaranya beras premium merek anak beruang dan santap dari sebelumnya Rp385 ribu menjadi Rp405 ribu per 25 kilogram.
Kemudian, bahan pokok lain yang mengalami kenaikan harga namun belum signifikan diantaranya telur, daging ayam dan cabai merah besar.
"Perkembangan harga sampai dengan hari ini, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, tapi ada juga yang masih stabil. Kalau telur dari harga Rp56 ribu sekarang sudah Rp57 ribu per rak (30 butir). Jadi rata-rata kenaikannya berkisar 1.000-an, tidak terkecuali beras premium merek anak beruang dan santap cukup tinggi," ujar Ali Hasan.
Ia mengatakan, meskipun harga telur dan daging ayam belum naik, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan intervensi harga melalui pasar murah mengingat akan memasuki Ramadhan dan Idul Fitri.
Saat ini, kata Ali Hasan, stok bahan pokok mulai dari tingkat distributor hingga pengecer masih aman dan terkendali. Sehingga pihaknya tinggal menjaga proses distribusi barang dari daerah penyuplai tetap berjalan lancar dan tidak boleh kosong.
"Jadi sekarang kita tinggal memastikan barang dari luar daerah terutama dari Surabaya dan Makassar. Bila kita perhatikan setiap minggu ada tiga kapal masuk di Baubau yang memuat hampir semua kebutuhan pokok dengan jumlah banyak," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, setiap barang yang datang dari luar daerah selalu dipantau, dengan harapan ketersediaan stok tidak boleh kosong karena sekalipun mungkin harganya mahal dari daerah penyuplai, tetapi stok itu harus selalu tersedia.
Ali juga mengimbau warga berbelanja bijak dalam memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan, karena pemerintah tetap menjamin stok seluruh kebutuhan pokok.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau, La Ode Ali Hasan dalam pernyataan resmi di Kendari, Senin menyebutkan, harga bahan pokok naik diantaranya beras premium merek anak beruang dan santap dari sebelumnya Rp385 ribu menjadi Rp405 ribu per 25 kilogram.
Kemudian, bahan pokok lain yang mengalami kenaikan harga namun belum signifikan diantaranya telur, daging ayam dan cabai merah besar.
"Perkembangan harga sampai dengan hari ini, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, tapi ada juga yang masih stabil. Kalau telur dari harga Rp56 ribu sekarang sudah Rp57 ribu per rak (30 butir). Jadi rata-rata kenaikannya berkisar 1.000-an, tidak terkecuali beras premium merek anak beruang dan santap cukup tinggi," ujar Ali Hasan.
Ia mengatakan, meskipun harga telur dan daging ayam belum naik, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan intervensi harga melalui pasar murah mengingat akan memasuki Ramadhan dan Idul Fitri.
Saat ini, kata Ali Hasan, stok bahan pokok mulai dari tingkat distributor hingga pengecer masih aman dan terkendali. Sehingga pihaknya tinggal menjaga proses distribusi barang dari daerah penyuplai tetap berjalan lancar dan tidak boleh kosong.
"Jadi sekarang kita tinggal memastikan barang dari luar daerah terutama dari Surabaya dan Makassar. Bila kita perhatikan setiap minggu ada tiga kapal masuk di Baubau yang memuat hampir semua kebutuhan pokok dengan jumlah banyak," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, setiap barang yang datang dari luar daerah selalu dipantau, dengan harapan ketersediaan stok tidak boleh kosong karena sekalipun mungkin harganya mahal dari daerah penyuplai, tetapi stok itu harus selalu tersedia.
Ali juga mengimbau warga berbelanja bijak dalam memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan, karena pemerintah tetap menjamin stok seluruh kebutuhan pokok.