Kendari (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pemanfaatan lahan tidur untuk melakukan penanaman komoditi yang berperan penting dalam menekan inflasi di kota ini.
Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari Suhariyanto Meronda, di Kendari, Kamis, mengatakan untuk memanfaatkan lahan tidur tersebut agar menjadi produktif pihaknya telah mengusulkan ke Kementerian Pertanian untuk memberikan bantuan berupa pupuk dan bibit agar bisa segera di eksekusi demi tercapainya tujuan bersama dalam memenuhi kebutuhan pangan yang akan berpengaruh terhadap inflasi di Kendari.
"Berdasarkan data dari para penyuluh pertanian kami itu masih ada sekitar 70 hektar lahan tidur yang masih ditumbuhi alang – alang di Kota Kendari dan saya yakin masih bisa bertambah bila data yang masuk dari tiap camat dan lurah," kata Suhariyanto.
Ia menuturkan di periode pemerintahan Wali Kota Kendari sebelumnya, Dinas Pertanian sebenarnya punya program yang digagas bersama Bank Indonesia dengan nama gerakan tanam cabe menekan inflasi atau disingkat Tabeni.
"Jadi bila ini terus digalakan nantinya bisa selain bisa membantu menekan inflasi juga bisa membuat petani – petani kita mendapatkan nilai ekonomis dari hasil kerjanya,” katanya.
Selain itu, ia meminta agar program pemanfaatan lahan tidur ini bisa segera di SK kan agar nantinya ada kekuatan hukum yang bisa mengefisienkan kerjanya.
“Misalnya ada tanah yang telah kami garab dan pemilik tanah tidak berada di Kendari mereka tidak bisa protes karena sudah ada regulasi berupa Perda sebagai backup,” kata Suhariyanto
Ia menambahkan, untuk pemasaran hasil produksi dari pemanfaatan lahan tidur itu juga menurutnya akan berjalan dengan mudah dan murah sebab akses transportasi ke pasar – pasar setempat lebih dekat.
Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari Suhariyanto Meronda, di Kendari, Kamis, mengatakan untuk memanfaatkan lahan tidur tersebut agar menjadi produktif pihaknya telah mengusulkan ke Kementerian Pertanian untuk memberikan bantuan berupa pupuk dan bibit agar bisa segera di eksekusi demi tercapainya tujuan bersama dalam memenuhi kebutuhan pangan yang akan berpengaruh terhadap inflasi di Kendari.
"Berdasarkan data dari para penyuluh pertanian kami itu masih ada sekitar 70 hektar lahan tidur yang masih ditumbuhi alang – alang di Kota Kendari dan saya yakin masih bisa bertambah bila data yang masuk dari tiap camat dan lurah," kata Suhariyanto.
Ia menuturkan di periode pemerintahan Wali Kota Kendari sebelumnya, Dinas Pertanian sebenarnya punya program yang digagas bersama Bank Indonesia dengan nama gerakan tanam cabe menekan inflasi atau disingkat Tabeni.
"Jadi bila ini terus digalakan nantinya bisa selain bisa membantu menekan inflasi juga bisa membuat petani – petani kita mendapatkan nilai ekonomis dari hasil kerjanya,” katanya.
Selain itu, ia meminta agar program pemanfaatan lahan tidur ini bisa segera di SK kan agar nantinya ada kekuatan hukum yang bisa mengefisienkan kerjanya.
“Misalnya ada tanah yang telah kami garab dan pemilik tanah tidak berada di Kendari mereka tidak bisa protes karena sudah ada regulasi berupa Perda sebagai backup,” kata Suhariyanto
Ia menambahkan, untuk pemasaran hasil produksi dari pemanfaatan lahan tidur itu juga menurutnya akan berjalan dengan mudah dan murah sebab akses transportasi ke pasar – pasar setempat lebih dekat.