Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, terus berupaya mengatasi masalah stunting di Kota Kendari dengan membangun dan membuat terobosan program kampung anak sejahtera (KAS) pertama di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pj Wali kota Kendari Muhammad Yusup, di Kendari, Senin, mengatakan pembentukan KAS sangatlah penting dalam upaya pemerintah memberantas stunting di Kota Kendari.
“Kampung anak sejahtera ini belum begitu banyak di Indonesia dan Kota Kendari juga tidak mau kalah demi mewujudkan generasi kita yang sehat terhindar dari stunting,” kata Muhammad Yusup.
Menurutnya, berbicara stunting tidak hanya memikirkan soal anak-anak yang sudah lahir saja melainkan juga memberikan perhatikan terkait gizi dan Kesehatan ibu hamil agar anak yang berada di kandungan tetap terkontrol.
“Nantinya KAS ini akan berfokus kepada melakukan berbagai kegiatan seperti pelatihan, penguatan peran keluarga, serta pengelolaan makan yang berbasis lokal,” katanya.
Selain itu, ia mengingatkan KAS ini tidak lagi menjadi tugas Kementerian Kesehatan saja melainkan semua elemen termasuk masyarakat juga punya peran dalam mewujudkannya.
“Saya berharap semua pihak nantinya bisa melibatkan diri dalam upaya mengatasi gagal tumbuh bagi anak-anak kita di Kota Kendari ini,” cakapnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Fitriani Sinapoy mengatakan dengan adanya KAS akan lebih mengefektifkan pelaksanaan strategi pengarusutamaan gender secara lebih kongkrit dan terarah.
“Nantinya KAS ini akan memperkuat peran pemerintah terhadap 4 aspek, yaitu, aspek akses, partisipasi, kontrol dan manfaat yang dimana akan dilakukan secara setara antara perempuan dan laki-laki dan pada akhirnya berkontribusi pada terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender,” kata Fitriani Sinapoy.*
Pj Wali kota Kendari Muhammad Yusup, di Kendari, Senin, mengatakan pembentukan KAS sangatlah penting dalam upaya pemerintah memberantas stunting di Kota Kendari.
“Kampung anak sejahtera ini belum begitu banyak di Indonesia dan Kota Kendari juga tidak mau kalah demi mewujudkan generasi kita yang sehat terhindar dari stunting,” kata Muhammad Yusup.
Menurutnya, berbicara stunting tidak hanya memikirkan soal anak-anak yang sudah lahir saja melainkan juga memberikan perhatikan terkait gizi dan Kesehatan ibu hamil agar anak yang berada di kandungan tetap terkontrol.
“Nantinya KAS ini akan berfokus kepada melakukan berbagai kegiatan seperti pelatihan, penguatan peran keluarga, serta pengelolaan makan yang berbasis lokal,” katanya.
Selain itu, ia mengingatkan KAS ini tidak lagi menjadi tugas Kementerian Kesehatan saja melainkan semua elemen termasuk masyarakat juga punya peran dalam mewujudkannya.
“Saya berharap semua pihak nantinya bisa melibatkan diri dalam upaya mengatasi gagal tumbuh bagi anak-anak kita di Kota Kendari ini,” cakapnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Fitriani Sinapoy mengatakan dengan adanya KAS akan lebih mengefektifkan pelaksanaan strategi pengarusutamaan gender secara lebih kongkrit dan terarah.
“Nantinya KAS ini akan memperkuat peran pemerintah terhadap 4 aspek, yaitu, aspek akses, partisipasi, kontrol dan manfaat yang dimana akan dilakukan secara setara antara perempuan dan laki-laki dan pada akhirnya berkontribusi pada terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender,” kata Fitriani Sinapoy.*