Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra)  menetapkan status siaga bencana pada rapat koordinasi penanggulangan bencana di lingkup wilayah Kota Kendari.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala, di Kendari,  Selasa, mengatakan rapat koordinasi dilakukan sebagai langkah preventif bagi upaya penanggulangan bencana di Kota Kendari sekaligus penetapan status menjadi siaga bencana.

“Sesuai dengan beberapa kasus yang terjadi di Kota Kendari maka pemerintah memandang perlu untuk menetapkan status siaga,” kata Ridwansyah.

Ia berharap dengan diadakannya rapat ini ke depannya bisa menjadi referensi untuk unsur Forkopimda se-Kota Kendari dalam mengambil keputusan terkait dengan pencegahan maupun penanganan bencana yang mungkin saja terjadi.

Selain itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari Fadlil Suparman menuturkan di Kota Kendari sendiri ada beberapa potensi bencana alam yang bisa terjadi di antaranya kekeringan yang telah terjadi sejak akhir tahun 2023 dan berakhir di bulan Desember.

“Selanjutnya adalah bencana banjir kemudian tanah longsor, cuaca ekstrim dalam hal ini hujan, gelombang tinggi, abrasi pantai, gempa dan tsunami,” katanya.

Ia menambahkan khusus untuk tsunami berdasarkan hasil kajian meskipun peluang terjadinya sangat kecil tetapi tetap wajib untuk diwaspadai.

Rapat yang dilaksanakan di ruang Mepokoaso Balai Kota Kendari ini diikuti oleh seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Kota Kendari.

Pewarta : Azis Senong/Andry Denisah
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024