Kendari (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman membina para petani dan penyuluh di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk bersama-sama melanjutkan swasembada pangan di Indonesia.
Mentan Amran Sulaiman saat ditemui di Konawe, Kamis, mengatakan bahwa Provinsi Sultra merupakan salah satu daerah di Indonesia yang begitu kaya akan pangan lokal seperti jagung, ubi, dan sagu. Untuk itu, para petani diajak untuk bersama-sama melanjutkan swasembada pangan seperti yang telah terjadi pada tahun 2017,2019, dan 2020.
“Saya yakin Indonesia bisa swasembada di Sulawesi Tenggara. Terlebih Konawe merupakan lumbung pangan untuk wilayah Sulawesi Tenggara. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan bangsa, kita swasembada yang bekerja adalah kita, petani, dan penyuluh, untuk itu harus kita lanjutkan,” kata Amran saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Konawe, Sultra.
Mentan RI Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Konawe, Sultra. (Antara/La Ode Muh Deden Saputra)
Ia juga menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh petani dan penyuluh di wilayah Bumi Anoa yang telah memberikan dukungan aktif dalam peningkatan produktivitas di sektor pertanian. Para petani dan penyuluh merupakan pahlawan pangan Indonesia.
"Kalian semua pahlawan pangan Indonesia, kami terbiasa kerja hingga ke pelosok sampai ke ujung, kami ingin petani merasakan kehadiran pemerintah,” ujar Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya (SDM) Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa para penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam memberi motivasi kepada para petani untuk berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Bumi Anoa. Karena itu para penyuluh adalah kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada.
"Penyuluh harus mendampingi petani dalam mencapai peningkatan produktivitas dan produksi padi dan jagung. Melalui pertemuan ini diharapkan para petani dan penyuluh pertanian dapat berkolaborasi di lapangan untuk menggenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali swasembada pangan," ucap Dedi.
Diketahui, kegiatan pembinaan yang bertema Dukungan Pertanian dan Petani dalam Peningkatan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Sultra itu dihadiri oleh sebanyak 2.500 petani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan bina petani dan penyuluh di Konawe untuk lanjutkan swasembada
Mentan Amran Sulaiman saat ditemui di Konawe, Kamis, mengatakan bahwa Provinsi Sultra merupakan salah satu daerah di Indonesia yang begitu kaya akan pangan lokal seperti jagung, ubi, dan sagu. Untuk itu, para petani diajak untuk bersama-sama melanjutkan swasembada pangan seperti yang telah terjadi pada tahun 2017,2019, dan 2020.
“Saya yakin Indonesia bisa swasembada di Sulawesi Tenggara. Terlebih Konawe merupakan lumbung pangan untuk wilayah Sulawesi Tenggara. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan bangsa, kita swasembada yang bekerja adalah kita, petani, dan penyuluh, untuk itu harus kita lanjutkan,” kata Amran saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Konawe, Sultra.
Ia juga menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh petani dan penyuluh di wilayah Bumi Anoa yang telah memberikan dukungan aktif dalam peningkatan produktivitas di sektor pertanian. Para petani dan penyuluh merupakan pahlawan pangan Indonesia.
"Kalian semua pahlawan pangan Indonesia, kami terbiasa kerja hingga ke pelosok sampai ke ujung, kami ingin petani merasakan kehadiran pemerintah,” ujar Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya (SDM) Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa para penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam memberi motivasi kepada para petani untuk berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Bumi Anoa. Karena itu para penyuluh adalah kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada.
"Penyuluh harus mendampingi petani dalam mencapai peningkatan produktivitas dan produksi padi dan jagung. Melalui pertemuan ini diharapkan para petani dan penyuluh pertanian dapat berkolaborasi di lapangan untuk menggenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali swasembada pangan," ucap Dedi.
Diketahui, kegiatan pembinaan yang bertema Dukungan Pertanian dan Petani dalam Peningkatan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Sultra itu dihadiri oleh sebanyak 2.500 petani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan bina petani dan penyuluh di Konawe untuk lanjutkan swasembada