Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 535 calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci pada 1445 Hijriah/2024 M.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari Ellfi di Kendari, Selasa, mengatakan pemeriksaan kesehatan ini salah satu rangkaian yang harus dilalui mereka sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Ia mengatakan pada tahun ini ada beberapa perubahan dibandingkan dengan penyelenggaraan haji tahun sebelumnya, di mana mereka wajib memastikan dirinya sehat atau istirahat sebelum melakukan pelunasan biaya haji.
“Jadi yang bisa melakukan pelunasan hanya jamaah yang memenuhi syarat dari segi kesehatan yang dibuktikan dari hasil pemeriksaan kesehatan oleh tenaga medis,” kata dia.
Perubahan lainnya, berupa penambahan lokasi pemeriksaan kesehatan, di mana pada tahun sebelumnya disediakan dua fasilitas kesehatan, berupa puskesmas, sedangkan tahun ini lima puskesmas, yakni Puskesmas Poasia, Lepo-lepo, Benu-benua, Puuwatu, dan Perumnas.
"Berdasarkan kuota 535 orang calon jamaah haji dari Kemenag Kendari telah kita bagi ke lima puskesmas yang ada sesuai domisili terdekat dari masing-masing jamaah," ujarnya.
Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan kepada para calon haji tahun ini dilakukan lebih ketat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena ada beberapa persyaratan yang baru dalam pemeriksaan tersebut.
Bila pada tahun lalu pemeriksaan fokus kepada penyakit calon haji saja, katanya, tahun ini ditambah faktor demensia, khususnya calon haji kategori lansia serta activity daily living (ADL) bagi calon haji yang sudah tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
"Tahun ini ada pemeriksaan demensia atau pikun dan serta ADL sebagai salah satu acuan layak dan tidaknya calon jamaah haji untuk bisa diberangkatkan,” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari Ellfi di Kendari, Selasa, mengatakan pemeriksaan kesehatan ini salah satu rangkaian yang harus dilalui mereka sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Ia mengatakan pada tahun ini ada beberapa perubahan dibandingkan dengan penyelenggaraan haji tahun sebelumnya, di mana mereka wajib memastikan dirinya sehat atau istirahat sebelum melakukan pelunasan biaya haji.
“Jadi yang bisa melakukan pelunasan hanya jamaah yang memenuhi syarat dari segi kesehatan yang dibuktikan dari hasil pemeriksaan kesehatan oleh tenaga medis,” kata dia.
Perubahan lainnya, berupa penambahan lokasi pemeriksaan kesehatan, di mana pada tahun sebelumnya disediakan dua fasilitas kesehatan, berupa puskesmas, sedangkan tahun ini lima puskesmas, yakni Puskesmas Poasia, Lepo-lepo, Benu-benua, Puuwatu, dan Perumnas.
"Berdasarkan kuota 535 orang calon jamaah haji dari Kemenag Kendari telah kita bagi ke lima puskesmas yang ada sesuai domisili terdekat dari masing-masing jamaah," ujarnya.
Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan kepada para calon haji tahun ini dilakukan lebih ketat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena ada beberapa persyaratan yang baru dalam pemeriksaan tersebut.
Bila pada tahun lalu pemeriksaan fokus kepada penyakit calon haji saja, katanya, tahun ini ditambah faktor demensia, khususnya calon haji kategori lansia serta activity daily living (ADL) bagi calon haji yang sudah tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
"Tahun ini ada pemeriksaan demensia atau pikun dan serta ADL sebagai salah satu acuan layak dan tidaknya calon jamaah haji untuk bisa diberangkatkan,” katanya.