Kendari (ANTARA) - Pemda Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di daerah ini pada tahun 2024 mendatang, sesuai dengan target nasional yakni 14 persen.
"Pemkab berkomitmen menurunkan angka stunting di bawah 14 persen di tahun 2024," kata Sekda Koltim Andi Muh Iqbal Tongasa, dalam rilis Diskominfo Koltim, saat memimpin Rapat Koordinasi pengukuran dan publikasi data stunting tahun 2023, di aula Kantor Bupati Koltim, Jumat.
Sebelumnya, Kadis Kesehatan Koltim Harun, menyampaikan untuk rencana kegiatan advokasi ke kecamatan dan desa untuk kegiatan tersebut, semua balita, (sasaran ril), harus terdata dan terinput di data identitas e-ppgbm, dilakukan pengukuran di posyandu jika balita tidak datang ke posyandu wajib di kunjungai untuk di, data dan diukur hasil pengukuran wajib di input di aplikasi e ppgbm per Februari 2024.
Kemudian, seluruh OPD terkait ikut meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi di Posyandu, alat antropometri (alat timbang dan ukur panjang/tinggi badan) yang sudah disediakan untuk segera digunakan di posyandu, pelatihan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan untuk tenaga kesehatan dan kader.
”Rakor tadi dalam upaya percepatan penurunan stunting sesuai target menjadi di bawah 14 persen di Tahun 2024. paya yang harus kita lakukan adalah, semua sasaran ril dapat teridentifikasi by name by adress, selanjutx data riil ini di input pada aplikasi e-ppgbm. Sehingga, diharapkan peran secara terintegrasi dari kader kesehatan sebagai penggerak sasaran, yang di dukung oleh lintas sektor lainnya, sehingga kasus stunting dapat segera di intervensi baik spesifik maupun secara sensitif,” jelas Harun.
Suasana saat rapat koordinasi pengukuran dan publikasi data stunting tahun 2023, di aula Kantor Bupati Koltim, yang dipimpin Sekda Andi Muh.Iqbal Tongasa,Jumat. (Antara/HO-Diskominfo Koltim)
"Pemkab berkomitmen menurunkan angka stunting di bawah 14 persen di tahun 2024," kata Sekda Koltim Andi Muh Iqbal Tongasa, dalam rilis Diskominfo Koltim, saat memimpin Rapat Koordinasi pengukuran dan publikasi data stunting tahun 2023, di aula Kantor Bupati Koltim, Jumat.
Sebelumnya, Kadis Kesehatan Koltim Harun, menyampaikan untuk rencana kegiatan advokasi ke kecamatan dan desa untuk kegiatan tersebut, semua balita, (sasaran ril), harus terdata dan terinput di data identitas e-ppgbm, dilakukan pengukuran di posyandu jika balita tidak datang ke posyandu wajib di kunjungai untuk di, data dan diukur hasil pengukuran wajib di input di aplikasi e ppgbm per Februari 2024.
Kemudian, seluruh OPD terkait ikut meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi di Posyandu, alat antropometri (alat timbang dan ukur panjang/tinggi badan) yang sudah disediakan untuk segera digunakan di posyandu, pelatihan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan untuk tenaga kesehatan dan kader.
”Rakor tadi dalam upaya percepatan penurunan stunting sesuai target menjadi di bawah 14 persen di Tahun 2024. paya yang harus kita lakukan adalah, semua sasaran ril dapat teridentifikasi by name by adress, selanjutx data riil ini di input pada aplikasi e-ppgbm. Sehingga, diharapkan peran secara terintegrasi dari kader kesehatan sebagai penggerak sasaran, yang di dukung oleh lintas sektor lainnya, sehingga kasus stunting dapat segera di intervensi baik spesifik maupun secara sensitif,” jelas Harun.