Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau warga di kabupaten/kota se-Sultra untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi.
Kepala BPBD Provinsi Sultra Muhammad Yusuf saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya telah memberitahukan seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Sultra untuk mengambil langkah-langkah dalam menangani banjir menghadapi bencana hidrometeorologi.
"Utamanya untuk di Kota Kendari, saya sudah panggil Sekda (sekretaris daerah) untuk kita bicarakan langkah-langkah penanganan banjir. Dan umumnya juga seluruh masyarakat untuk kita bekerja sama dalam rangka bagaimana menjaga lingkungan kita agar bebas dari bencana banjir," kata Muhammad Yusuf usai dilantik menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari di Ruang Pola Kantor Gubernur Provinsi Sultra.
Dia menyebutkan bahwa dalam rangka penanganan banjir tersebut, pihaknya juga telah memetakan dan memitigasi bencana banjir di beberapa daerah di kabupaten/kota se-Sultra.
"Di wilayah daratan Sulawesi Tenggara seperti di Kota Kendari, Konawe Utara (Konut), dan Konawe Selatan (Konsel). Jadi, hampir di seluruh wilayah daratan Sultra itu waspada penanganan banjir," sebutnya.
Muhamamd Yusuf juga menyampaikan bahwa sedangkan untuk di wilayah kepulauan di Sultra, pihaknya memetakan untuk wilayah Kabupaten Buton Utara (Butur) juga masuk dalam daerah yang rawan terjadi bencana banjir.
"Kemudian juga menjaga agar kita tidak terkena bahaya dari bencana puting beliung pohon-pohon, kita lakukan penataan kembali dan perbaikan atau kita tenang," jelasnya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di seluruh wilayah Bumi Anoa untuk terus waspada dengan kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor dan angin puting beliung.
"Masyarakat agar tetap waspada, agar tetap memperhatikan keselamatan diri masing-masing saat melakukan aktivitas di luar rumah dan sebisa mungkin untuk menjaga kebersihan lingkungan dari sampah-sampah agar terhindar dari bencana banjir," imbau Muhammad Yusuf.
Kepala BPBD Provinsi Sultra Muhammad Yusuf saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya telah memberitahukan seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Sultra untuk mengambil langkah-langkah dalam menangani banjir menghadapi bencana hidrometeorologi.
"Utamanya untuk di Kota Kendari, saya sudah panggil Sekda (sekretaris daerah) untuk kita bicarakan langkah-langkah penanganan banjir. Dan umumnya juga seluruh masyarakat untuk kita bekerja sama dalam rangka bagaimana menjaga lingkungan kita agar bebas dari bencana banjir," kata Muhammad Yusuf usai dilantik menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari di Ruang Pola Kantor Gubernur Provinsi Sultra.
Dia menyebutkan bahwa dalam rangka penanganan banjir tersebut, pihaknya juga telah memetakan dan memitigasi bencana banjir di beberapa daerah di kabupaten/kota se-Sultra.
"Di wilayah daratan Sulawesi Tenggara seperti di Kota Kendari, Konawe Utara (Konut), dan Konawe Selatan (Konsel). Jadi, hampir di seluruh wilayah daratan Sultra itu waspada penanganan banjir," sebutnya.
Muhamamd Yusuf juga menyampaikan bahwa sedangkan untuk di wilayah kepulauan di Sultra, pihaknya memetakan untuk wilayah Kabupaten Buton Utara (Butur) juga masuk dalam daerah yang rawan terjadi bencana banjir.
"Kemudian juga menjaga agar kita tidak terkena bahaya dari bencana puting beliung pohon-pohon, kita lakukan penataan kembali dan perbaikan atau kita tenang," jelasnya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di seluruh wilayah Bumi Anoa untuk terus waspada dengan kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor dan angin puting beliung.
"Masyarakat agar tetap waspada, agar tetap memperhatikan keselamatan diri masing-masing saat melakukan aktivitas di luar rumah dan sebisa mungkin untuk menjaga kebersihan lingkungan dari sampah-sampah agar terhindar dari bencana banjir," imbau Muhammad Yusuf.