Kendari (ANTARA) - Menjadi seorang ibu tidaklah mudah, mulai dari mengurusi masalah yang ada di dalam rumah tangga hingga hal – hal yang ada di luar rumah tangga atau keluarga.

Seperti kisah Suri Zamzam, Wanita kelahiran  43 tahun lalu ini adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus istri dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Sulawesi Tenggara Abdurrahman Saleh. Wanita yang sehari – harinya berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang bisa dibilang berlapis – lapis. Statusnya sebagai istri seorang pejabat menjadi tugas ekstra untuknya selain menjadi ibu bagi anak – anaknya juga wajib menjadi tameng terhadap tugas suaminya sebagai pejabat yang begitu padat.

“Tidak berat sih tetapi juga tidak gampang” katanya saat ditanya mengenai statusnya sebagai seorang ibu rumah tangga sekaligus Istri pejabat.

Suri bercerita bahwa menjadi istri pejabat merupakan hal yang tidak mudah. Sebagai contoh, aspirasi – aspirasi dari masyarakat yang mandek untuk sampai ke telinga suaminya karena keterbatasan akses dan ruang lingkup sebagai Ketua DPR terlalu luas itu, pada akhirnya mesti melalui perantara dia sebagai seorang istri yang notabene orang terdekat suami. 

“Kadang keluh kesahnya masyarakat itu dicurahkan ke saya sebagai perantara mereka dengan pak ketua yang memiliki jadwal sangat padat,” katanya.

Selain menjadi seorang ibu di rumah, Suri juga aktif membantu tugas suaminya dengan berpartisipasi aktif turun ke lapangan mengecek program rancangan dan memastikan semua program yang dilakukan suaminya berjalan sesuai rencana sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat.

Ia mengatakan, melakukan tugas berlebih seperti ini bukanlah hal yang baru untuknya mengingat pengalamannya yang pernah duduk di kursi dewan selama dua periode menjadikannya tidak lagi kaget dengan kesibukan yang harus ditanggungnya saat ini.

“Yah capek sih capek tapi mau bagaimana lagi sudah menjadi tanggung jawab sebagai istri pejabat, lagipula saya juga pernah duduk lama sebagai seorang anggota dewan jadi saya paham betul bagaimana situasinya” tambahnya. 
  Suri seorang ibu rumah tangga sekaligus istri dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Sulawesi Tenggara (Foto ANTARA/HO)
Saat turun ke lapangan tak jarang ia juga bertemu dengan ibu – ibu lain yang menyampaikan aspirasi kepadanya. Sebagian besar yang ia temui ialah ibu – ibu kreatif yang bergerak dibidang usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang memiliki keluh kesah terkait dengan sumber dana usaha.

Baginya peran ibu – ibu di bidang UMKM ini sangatlah besar terhadap kondisi ekonomi di Negara khususnya daerah. Memfasilitasi ibu – ibu yang bergerak di bidang UMKM adalah salah satu visinya dan tujuannya Ketika nantinya diberi mandat untuk menjadi wakil rakyat.

Ia menyimpulkan masalah terbesar bagi ibu – ibu yang kreatif dan punya keinginan besar bergerak aktif di bidang UMKM saat ini adalah terkendala pada masalah permodalan. Maka dari itu ia berharap bisa menjadi perpanjangan tangan suara ibu – ibu ini dengan pemerintah.

“Sepanjang jalan saya berkeliling bertemu dengan ibu – ibu saat saya perhatikan mereka semua kreatif, cuma memang kendala utama adalah masalah permodalan yang tentunya akan menjadi catatan untuk saya yang akan mendedikasikan diri di tahun 2024 untuk bagaimana memfasilitasi mereka dengan pemerintah demi terwujudnya ekosistem UMKM yang baik dengan tentunya ibu – ibu sebagai roda penggeraknya,” katanya.

Suri yang juga merupakan calon wakil rakyat yang akan bertarung di pemilihan legislatif tahun 2024 bisa dikatakan sebagai seorang sosok inspiratif bagi para ibu – ibu di Kota Kendari. Sebab dengan jadwalnya yang padat ia tetaplah seorang ibu rumah tangga yang tak lupa menyisihkan waktunya untuk keluarga terutama suami dan anak – anaknya dirumah.

Salah satu kunci sukses bertahannya Suri mengemban tugasnya yang berlapis ini adalah dengan manajemen waktu yang baik. Menurutnya kemampuan membagi waktu antara kesibukan dan tanggung jawab sebagai seorang ibu wajib dimiliki agar semuanya tetap berjalan lancar.

“Salah satu kunci sukses saya sampai saat ini adalah manajemen waktu yang baik. Bagaimana pintar – pintarnya seorang ibu dalam membagi waktu,” katanya.

Ia memberi contoh penerapan pembagian waktu pada dirinya yaitu di pagi hingga siang adalah waktunya untuk bersama anak dirumah sebagai seorang ibu rumah tangga, kemudian sore adalah jadwal untuk keluar sosialisasi dan sebagainya hingga maghrib setelah itu kembali ke rumah dulu sebelum malam melanjutkan lagi kesibukan diluar ataupun menghadiri undangan mewakili suami yang pada saat bersamaan sedang menjalankan tugas juga ditempat lain. 

Sebagai penutup, ia menitip pesan kepada semua ibu khususnya di Kota Kendari sebagai rangkaian hari Ibu di tahun 2023 ini untuk mengatur waktunya. Menurutnya tidak mesti dengan adanya kesibukan lain lantas kita mengorbankan waktu untuk keluarga. Jika bisa melakukan banyak hal tanpa harus mengorbankan satu dan lainnya kenapa tidak. Seperti tema Hari Ibu tahun ini “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”.
 

Pewarta : Andry Denisah
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024