Kendari (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra), memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha berbagai sektor usaha sebesar Rp500 juta di daerah itu.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Muba Barat, La Ode Takari saat dihubungi melalui via telepon di Kendari, Senin mengatakan pelaku usaha yang memperoleh stimulus modal adalah pelaku usaha yang bergerak di bidang perbengkelan, peternakan, penenunan maupun penjual kebutuhan pokok (sembako).
"Insya Allah akhir bulan ini mau dicairkan. Sekarang sementara dalam proses di Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP)," kata La Ode Takari.
Ia berharap dukungan modal usaha dari pemerintah daerah dapat meningkatkan produktivitas pelaku usaha, sehingga diharapkan pengelolaan usaha seoptimal mungkin.
"Namanya bantuan modal berarti sebagai tambahan modal sesuai bidang usaha masing-masing. Pelaku usaha sudah memasukkan proposal ke Dinas Koperasi dan UMKM," ujarnya.
Salah seorang peternak, La Ode Safrudin mengatakan bantuan modal kepada pelaku usaha merupakan sesuatu yang positif untuk pengembangan usaha.
Namun menurut Safrudin instansi terkait mesti mengawal sudah sejauh mana perkembangan usaha masyarakat yang memperoleh bantuan itu.
"Hal lain adalah instansi terkait juga dalam memberikan bantuan agar memperhatikan asas pemerataan. Setiap tahun harus ada evaluasi seperti apa pemerataan pembagian bantuan ke masyarakat. Saya pikir itu yang perlu digaris bawahi," ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Muba Barat, La Ode Takari saat dihubungi melalui via telepon di Kendari, Senin mengatakan pelaku usaha yang memperoleh stimulus modal adalah pelaku usaha yang bergerak di bidang perbengkelan, peternakan, penenunan maupun penjual kebutuhan pokok (sembako).
"Insya Allah akhir bulan ini mau dicairkan. Sekarang sementara dalam proses di Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP)," kata La Ode Takari.
Ia berharap dukungan modal usaha dari pemerintah daerah dapat meningkatkan produktivitas pelaku usaha, sehingga diharapkan pengelolaan usaha seoptimal mungkin.
"Namanya bantuan modal berarti sebagai tambahan modal sesuai bidang usaha masing-masing. Pelaku usaha sudah memasukkan proposal ke Dinas Koperasi dan UMKM," ujarnya.
Salah seorang peternak, La Ode Safrudin mengatakan bantuan modal kepada pelaku usaha merupakan sesuatu yang positif untuk pengembangan usaha.
Namun menurut Safrudin instansi terkait mesti mengawal sudah sejauh mana perkembangan usaha masyarakat yang memperoleh bantuan itu.
"Hal lain adalah instansi terkait juga dalam memberikan bantuan agar memperhatikan asas pemerataan. Setiap tahun harus ada evaluasi seperti apa pemerataan pembagian bantuan ke masyarakat. Saya pikir itu yang perlu digaris bawahi," ujarnya.