Kendari (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), konsisten menanam tiga komoditas yakni cabai, tomat, dan bawang merah untuk mendukung program ketahanan pangan yang digalakkan pemerintah dalam upaya penanganan inflasi.
Kepala SMK Negeri 5 Baubau, LM Fahirin Sjafei mengatakan, sebagai sekolah pertanian, SMK 5 Baubau berada di depan sebagai ujung tombak untuk keberhasilan ketahanan pangan (ketapang).
"Kita sebagai sekolah pertanian tetap mendukung untuk keberhasilan ketahanan pangan," ujar mantan Kepala SMK Negeri 2 Baubau ini, di Baubau, Selasa
Komitmen untuk terus melanjutkan penanaman komoditas pangan, kata Fahirin, karena hal itu juga menjadi pelajaran praktek para siswa siswi di sekolah itu sejak dulu.
"Yang jelas dalam sekolah pertanian ada praktik, jadi teori 30 persen dan 70 persen itu adalah praktek anak-anak sekolah, dan itu rutin dilakukan," ujarnya.
Bawang merah yang di tanam para siswa SMK Negeri 5 Baubau sudah panen itu untuk mendukung program ketahanan pangan yang digalakkan pemerintah dalam upaya penanganan inflasi. (Foto Antara/Yusran)
Fahirin mengatakan, ketiga komoditas yang secara kontinyu dilakukan penanaman dan berhasil itu diyakini mampu menekan harga di pasaran, apalagi masyarakat sekitar dan beberapa daerah di wilayah Kabupaten Buton datang membeli di sekolah yang terletak di Kelurahan Gonda Baru, Kecamatan Sorawolio itu.
"Yang dipanen cukup lumayan lah, tidak terlalu besar tetapi bisa menurunkan harga di pasaran dan masyarakat sekitar bisa mendapatkan bahan pangan tersebut. Dan yang dilakukan ini bermanfaat untuk pengembangan sekolah," katanya.
Selain menanam tiga komoditas itu, kata Fahirin, pihaknya juga akan menambah satu tanaman lagi yakni jagung.
"Kebetulan kita akan menghadapi musim hujan, jadi akan ditambah dengan jagung," ujarnya.
Dikatakannya pula, lokasi lahan yang digunakan seluas 1/2 hektare lebih tidak hanya menanam pada satu lahan saja, tetapi usai memanen hasil tanaman kemudian berpindah menam dilokasi lainnya lagi sehingga penanaman terus berlanjut
Kepala SMK Negeri 5 Baubau, LM Fahirin Sjafei mengatakan, sebagai sekolah pertanian, SMK 5 Baubau berada di depan sebagai ujung tombak untuk keberhasilan ketahanan pangan (ketapang).
"Kita sebagai sekolah pertanian tetap mendukung untuk keberhasilan ketahanan pangan," ujar mantan Kepala SMK Negeri 2 Baubau ini, di Baubau, Selasa
Komitmen untuk terus melanjutkan penanaman komoditas pangan, kata Fahirin, karena hal itu juga menjadi pelajaran praktek para siswa siswi di sekolah itu sejak dulu.
"Yang jelas dalam sekolah pertanian ada praktik, jadi teori 30 persen dan 70 persen itu adalah praktek anak-anak sekolah, dan itu rutin dilakukan," ujarnya.
Fahirin mengatakan, ketiga komoditas yang secara kontinyu dilakukan penanaman dan berhasil itu diyakini mampu menekan harga di pasaran, apalagi masyarakat sekitar dan beberapa daerah di wilayah Kabupaten Buton datang membeli di sekolah yang terletak di Kelurahan Gonda Baru, Kecamatan Sorawolio itu.
"Yang dipanen cukup lumayan lah, tidak terlalu besar tetapi bisa menurunkan harga di pasaran dan masyarakat sekitar bisa mendapatkan bahan pangan tersebut. Dan yang dilakukan ini bermanfaat untuk pengembangan sekolah," katanya.
Selain menanam tiga komoditas itu, kata Fahirin, pihaknya juga akan menambah satu tanaman lagi yakni jagung.
"Kebetulan kita akan menghadapi musim hujan, jadi akan ditambah dengan jagung," ujarnya.
Dikatakannya pula, lokasi lahan yang digunakan seluas 1/2 hektare lebih tidak hanya menanam pada satu lahan saja, tetapi usai memanen hasil tanaman kemudian berpindah menam dilokasi lainnya lagi sehingga penanaman terus berlanjut