Kendari (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan atau Disketapang Provinsi Sulawesi Tenggara (Sutlra) melakukan intervensi kenaikan harga cabai dengan kegiatan pangan murah untuk menekan tingginya harga cabai di Provinsi Sultra.

Kepala Disketapang Provinsi Sultra Ari Sismanto di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pergerakan penanaman yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan dan Hortikultura kabupaten/kota se-Sultra untuk membantu pasokan cabai di masyarakat.

"Terkait lonjakan harga kami akan segera turun ke lapangan dan terus mengantisipasi dengan gerakan pangan murah tentunya," kata Ari Sismanto.

Dia menyebutkan bahwa saat ini Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra tengah berkoordinasi dengan Dinas perkebunan dan lumbung-lumbung yang menanam cabai di seluruh wilayah Bumi Anoa.
  Kepala Disketapang Provinsi Sultra Ir. Ari Sismanto. (Antara/La Ode Muh Deden Saputra)
"Kan gejolak ini hampir seluruh Indonesia terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) itu pasti akan begini, kita akan upaya kendalikan supaya tidak terjadi lonjakan harga," sebut Ari Sismanto.

Ia juga menyampaikan bahwa lonjakan harga seperti yang terjadi saat ini merupakan hal yang biasa dalam menghadapi Nataru.

"Kemudian karena El Nino juga banyak tanaman kita yang gagal panen sehingga hampir merata seluruh Indonesia ini akan terjadi," jelasnya.

Sebelumnya, Harga cabai rawit di Kota Kendari, Provinsi Sultra mengalami kenaikan hingga mencapai Rp110 ribu per kilogram akibat kemarau panjang atau El Nino yang melanda Bumi Anoa.

Salah seorang pedagang cabai di Pasar Basah Mandonga Denasa di Kendari, Jumat, mengatakan rata-rata pedagang di Pasar Kota Kendari menjual cabai rawit dengan harga kisaran Rp100 ribu - Rp110 ribu per kilogram.

"Harga itu sudah berlangsung kurang lebih sudah satu bulan, mau dua bulan harganya begini mulai bulan 10 (Oktober 2023)," kata Denasa.

Ia menyebutkan bahwa kenaikan harga tersebut diakibatkan oleh kemarau panjang, sehingga banyak petani cabai rawit di wilayah Provinsi Sultra yang mengalami gagal panen.

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024