Kendari (ANTARA) -
Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melestarikan keberagaman budaya daerah melalui sanggar seni yang baru saja diresmikan di Desa Tasahea, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Koltim, Sultra.
 
Bupati Koltim Abdul Azis melalui keterangan resminya di Kendari Minggu mengatakan, peresmian Sanggar Seni Kuda Lumping "Tri Tunggal Soswo Budoyo" tersebut merupakan upaya pemerintah daerah dan masyarakat desa untuk melestarikan budaya.
 
"Saya juga memberikan apresiasi atas pendirian sanggar ini, hal ini adalah upaya masyarakat Desa Tasahea yang telah merintis dan mengembangkan sanggar ini," kata Abdul Azis.
 
Dia juga berharap dengan kehadiran sanggar seni itu menjadi wujud nyata dari keberagaman budaya dan seni yang ada di Kabupaten Koltim dan sebagai upaya mempromosikan kekayaan seni dan budaya daerah di wilayah itu.

Abdul Azis menjelaskan, budaya merupakan salah satu instrumen untuk menjaga kebersamaan, sebagai sumber kekuatan dan ciri khas yang ada di Republik Indonesia, khususnya di Kabupaten Koltim yang memiliki keberagaman budaya dan agama sebagai kekayaan yang sangat melimpah bagi daerah ini.
 
Ke depannya, kata Abdul Azis, penyelenggaraan tarian atau seni budaya kuda lumping tidak hanya sampai di sini, namun harus dilaksanakan minimal sebulan sekali. Sehingga kegiatan seperti ini bisa memberikan dampak ikutan bagi masyarakat sekitar.
 
“Yang jelas, pemerintah daerah akan terus mendukung apa yang menjadi harapan dari masyarakat, khususnya sanggar seni seperti ini. Karena kekayaan serta keberagaman budaya ini harus kita rawat khususnya di Koltim dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Kekayaan budaya yang dimiliki Koltim kedepannya harus dieksplore, sehingga budaya ini menjadi kebanggaan daerah kita di Wonua Sorume ini,” kata Abdul Azis
 
Sementara itu, Kepala Desa Tasahea I Made Winata STp menambahkan, berdirinya sangar itu mempunyai tujuan untuk melestarikan seni tradisional, khususnya seni kuda lumping yang merupakan warisan budaya.
 
Selain itu, sanggar seni tersebut juga untuk memberikan ruang dan wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan bakat seni dan budaya yang dimiliki.
 
“Dengan kehadiran bapak bupati Kolaka Timur, merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan buat kami dan seluruh masyarakat Desa Tasahea pada khususnya. Mudah-mudahan sanggar seni kuda lumping ini bisa dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pembinaan," katanya

Karena, kata I Made Winata, sanggar seni ini merupakan wadah bagi masyarakat khususnya generasi muda di Desa Tasahea dan sekitarnya untuk berkesian sehingga mereka lebih mencintai dan melestarikan seni dan budaya lokal.
 
Dalam kegiatan tersebut turut hadir anggota FKUB Koltim, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, serta ratusan masyarakat sekitar.

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2025