Kendari (ANTARA) - Ratusan pelajar dan warga antusias mengunjungi pameran senjata kuno berupa meriam, keris, dan benda-benda koleksi alat perang yang digunakan para raja di Sulawesi Tenggara yang dipamerkan oleh UPTD Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra di Kendari, Senin.

Pantauan di lokasi pameran senjata kuno di aula Museum Provinsi Sultra, ratusan pelajar dari berbagai sekolah menegah kejuruan dan sekolah umum (SMK-SMU) di Kota Kendari dan masyarakat umum mengunjungi tempat pameran tersebut.

Titik perhatian para pengujung di pameran senjata kuno itu adalah adanya dua meriam (maria) senjata peninggalan Belanda terpampang di depan ruang pameran tersebut. Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya, Dikbud Provinsi Sultra di Kendari, Laudin, S,Sos, M.Hum saat membuka kegiatan Pameran senjata tradisional di aula Museum Kendari, Senin. (Foto Antara/Azis Senong)

Keterangan dari pihak Museum Sultra, meriam yang menjadi koleksi histori Museum Sultra itu ditemukan di Kabupaten Buton, yang terbuat dari kuningan dengan panjang 81 centimeter, diameter 11,1 centimeter dan lebar 18 sebagai alat perang jaman dulu.

Begitu juga dengan senjata kuno berupa keris asal peninggalan dari kerajaan Muna dan Buton, juga menjadi perhatian anak pelajar di Kota Kendari.

Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra, Laudin, S.Sos., M.Hum mewakili Kadis Dikbud Sultra saat membuka rangkaian pameran senjata kuno mengatakan, kegiatan pameran benda-benda kuno ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih dekat terutama bagi anak pelajar milenial yang banyak belum tahu.

"Jadi pameran senjata kuno koleksi Museum Negeri Provinsi Sultra tersebut untuk memberikan edukasi tentang sejarah dan masa perjuangan kepada masyarakat, terutama bagi anak-anak pelajar baik ditingkat SMP, SMU/SMK dan sederajat, maupun dari masyarakat umum," ujar Laudin.
  Kepala UPTD. Museum Laudin, S.Sos., M.Hum saat memperhatikan senjata tradisional Sulawesi Tenggara. (Foto ANTARA/ Azis Senong)
Ia mengatakan pameran temporer ini sudah menjadi rutin dilakukan setiap tahun dengan harapan agar identitas lokal daerah terkait benda-benda bersejarah dapat diketahui sekaligus menjadi cerita baru bagi anak-anak sekolah yang belum banyak memahami dengan sejarah.

Rencananya, kata Laudin, pameran senjata koleksi Museum itu akan berlangsung selama lima hari (16-20 Oktober 2023) yang dibuka setiap hari.

Kabag TU Museum Sultra, Dr. Nony Suhida, M.Pd mengatakan, kegiatan pameran senjata kuno tahun ini juga ikut ambil bagian dari Museum Barugano Wuna (kabupaten Muna), Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton Selatan yang memamerkan berbagai koleksi senjata para kerajaan masa lampau, Pemuda Pelestari senjata tradisional Kota Kendari suku Tolaki dan komunitas pemerhati benda-benda sejarah kuno lainnya.



 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024