Kendari (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Tenggara, terus menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Kendari dengan menggelar gerakan pangan murah.
Kegiatan Gerakan Pasar Murah yang dilaksanakan selama 4 hari mulai 5-8 Oktober 2023 itu, melibatkan sejumlah distributor pangan tersebut, digelar di halaman Kantor PTSP Provinsi Sultra dan Lapangan Benu-Benua Kota Kendari, Jumat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Ari Sismanto mengatakan, Gerakan Pangan Murah ini adalah kegiatan Pemerintah Provinsi Sultra melalui Dinas Ketapang Sultra.
Selain itu, sebagai bentuk upaya pemerintah dalam pengendalian inflasi dengan terus menjaga daya beli masyarakat, mendekatkan komoditas-komoditas pangan pokok dan pangan strategis kepada masyarakat dengan harga terjangkau atau harga lebih murah dari harga pasar.
“Kegiatan GPM ini adalah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok ditingkat produsen dan konsumen serta memberikan kemudahan aksesibilitas pangan bagi masyarakat dan menstabilkan harga yang selalu bergejolak di pasar,”ungkap Ari Siswanto.
Saat ini, inflasi Sultra berada di angka 3,46 persen atau rendah di bandingkan bulan lalu 3,52 persen, namun masih berada di atas Nasional 2,28 persen. Adapun, salah satu komoditas yang menyumbang inflasi di Sulawesi Tenggara adalah komoditas beras dengan menyumbang inflasi sekitar 0,30 persen.
Terkait, penstabilan harga komoditas tersebut, Pemprov Sulawesi Tenggara mengajak semua pihak, untuk bersama-sama mengendalikan harga, supaya harga tidak terus melonjak yang ada di pasaran.
Ketersediaan stok pangan di Sulawesi Tenggara, sejauh ini, cukup baik, baik itu pangan pokok maupun pangan strategis dalam kondisi aman dan terjaga. Diharapkan juga, dengan GPM ini, masyarakat mampu membeli kebutuhan dengan harga yang murah.
Komoditas yang disediakan dalam Gerakan Pangan Murah Pemprov Sulawesi Tenggara antara lain, beras SPHP, telur, minyak goreng, cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, bawang merah, bawang putih, tepung terigu, gula pasir, daging ayam,tomat, aneka sayuran, aneka buah buahan, produk olahan dan makanan olahan yang merupakan produk lokal serta produk-produk UMKM lainnya. Komoditas yang tersedia dijual dengan harga di bawah pasar.
Kegiatan Gerakan Pasar Murah yang dilaksanakan selama 4 hari mulai 5-8 Oktober 2023 itu, melibatkan sejumlah distributor pangan tersebut, digelar di halaman Kantor PTSP Provinsi Sultra dan Lapangan Benu-Benua Kota Kendari, Jumat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Ari Sismanto mengatakan, Gerakan Pangan Murah ini adalah kegiatan Pemerintah Provinsi Sultra melalui Dinas Ketapang Sultra.
Selain itu, sebagai bentuk upaya pemerintah dalam pengendalian inflasi dengan terus menjaga daya beli masyarakat, mendekatkan komoditas-komoditas pangan pokok dan pangan strategis kepada masyarakat dengan harga terjangkau atau harga lebih murah dari harga pasar.
“Kegiatan GPM ini adalah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok ditingkat produsen dan konsumen serta memberikan kemudahan aksesibilitas pangan bagi masyarakat dan menstabilkan harga yang selalu bergejolak di pasar,”ungkap Ari Siswanto.
Saat ini, inflasi Sultra berada di angka 3,46 persen atau rendah di bandingkan bulan lalu 3,52 persen, namun masih berada di atas Nasional 2,28 persen. Adapun, salah satu komoditas yang menyumbang inflasi di Sulawesi Tenggara adalah komoditas beras dengan menyumbang inflasi sekitar 0,30 persen.
Terkait, penstabilan harga komoditas tersebut, Pemprov Sulawesi Tenggara mengajak semua pihak, untuk bersama-sama mengendalikan harga, supaya harga tidak terus melonjak yang ada di pasaran.
Ketersediaan stok pangan di Sulawesi Tenggara, sejauh ini, cukup baik, baik itu pangan pokok maupun pangan strategis dalam kondisi aman dan terjaga. Diharapkan juga, dengan GPM ini, masyarakat mampu membeli kebutuhan dengan harga yang murah.
Komoditas yang disediakan dalam Gerakan Pangan Murah Pemprov Sulawesi Tenggara antara lain, beras SPHP, telur, minyak goreng, cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, bawang merah, bawang putih, tepung terigu, gula pasir, daging ayam,tomat, aneka sayuran, aneka buah buahan, produk olahan dan makanan olahan yang merupakan produk lokal serta produk-produk UMKM lainnya. Komoditas yang tersedia dijual dengan harga di bawah pasar.